Ini Sulutang, Jin Qorin 'Pangeran' Kota Rantang Suka Dongkrak Karir Politik Manusia

Sabtu, 07 April 2018 / 00.49
SELAIN  'orang biasa', sejumlah pejabat dan pengusaha juga diketahui menjadi klien Abah Rahman. Mereka bahkan menjadi langganan tetap. Setiap ada permasalahan, mengunjungi Abah Rahman adalah solusinya. Demikian menurut mereka. Pun melayani orang-orang berduit, Abah Rahman mengaku harus menerima bayaran sesuai wisik atau petunjuk gaib yang didapatnya dari banyak lokasi keramat, tempatnya menggelar tirakat.

"Saya tak berani menetapkan (tarif) sendiri karena keberhasilan ritual kan terjadi karena bantuan 'perantara' doa-doa 'mereka' pada Yang Maha Kuasa," kata Abah Rahman ditemui di situs pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu 4 April 2018. Karena berdasarkan wangsit, menurutnya, nilai mahar yang ditetapkan kepada klien bervariasi. Itu tergantung jenis ritual serta kebijakan sosok gaib penunggu sejumlah lokasi keramat berbeda.

Dalam mencari kemujaraban untuk banyak klien, Abah Rahman memang diketahui banyak memiliki lokasi tirakat. Tapi dalam menjalankan praktik okultisme itu, dia lebih ditemui di areal bekas pemandian Putri Hijau. Di sana, cenayang ini kerap dikunjungi, baik siang maupun malam. Seperti saat melakukan wawancara kemarin, sejumlah klien tampak tengah menunggunya. Ada seorang bapak berusia paruh baya berseragam ASN (Aparatur Sipil Negara) yang kemudian diketahui 
berasal dari Tebing Tinggi. "Sudah sering ke sini," kata bapak itu, mengaku memang berstatus PNS. Ada juga seorang ibu bersama perempuan cantik berusia muda yang berasal dari Binjai.

Menurut Abah Rahman, bermacam-macam ritual dilakukan kepada klien-kliennya. Ada yang dimandikan dengan air kembang, diberi jimat, dipasangi susuk, diberi jampi-jampi, dan diberi benda-benda bertuah. "Kalau ingin sukses aku mandiin buat hilangin sialnya, kalau minta naik jabatan aku kasih 'sesuatu'," kata dia, tak 
merinci arti 'sesuatu' itu.Tapi karena terus dicecar, Abah Rahman kemudian sedikit buka kartu. Menurutnya, 'sesuatu' dimaksudnya adalah sebuah tuah ampuh 
yang khusus untuk mendongkrak aura kewibawaan atau ingin naik pangkat/karir. Kemujaraban itu adalah buah hasil komunikasi batinnya di areal sejumlah makam keramat di Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang. Wilayah itu memang diketahui berstatus situs kota kuno dan telah diakui banyak 
arkeolog.

"Sepanjang bertirakat di sana (makam-makam keramat di Kota Rantang, red), sampai sekarang saya baru berhasil mengenal 2 sosok. Satu (bernama) Sulutang, satu lagi Alasa. Mereka jenis jin qorin, sosok gaib kembaran dari 2 pangeran sakti di era Kota Rantang menjadi pusat sebuah kerajaan besar, lebih 600 tahun 
lalu," jelas Abah Rahman. "Tapi dari pengalaman selama ini, masih Sulutang yang selalu membantu saya dalam mewujudkan keinginan banyak klien saya," sambungnya.

Qorin adalah jenis jin yang bertugas mendampingi setiap manusia semasa hidup. Syahdan, Sulutang dan Alasa adalah 2 kesatria hebat masa lalu. Mereka lama hidup di wilayah Kota Rantang. Menurut sejarah, Kota Rantang adalah ibu kota Kerajaan Haru sebelum pindah ke Delitua dan dipimpin Ratu Haru ke-2, Putri Hijau.
Di masa hidupnya membela Kerajaan Haru, Alasa dan Sulutang dikenal sangat dicintai rakyat. Itu karena mereka selalu kuat menentang setiap upaya pihak luar atau kerajaan lain yang ingin mengusai negerinya. Sesuai catatan sejarah, Haru memang diketahui sebagai kerajaan terkuat di Sumatera. Saking kuat, Majapahit yang kala itu berhasil menundukkan banyak wilayah di nusantara, tak kuasa menaklukkan Haru era Kota Rantang.

Begitulah. Bersama barisan pasukan, Alasa, terutama Sulutang menghabiskan hidup dengan menghabisi banyak aksi penyerangan ke negerinya. Itu bahkan dilakukannya hanya dengan menghunus sebilah syamsir (pedang) saktinya. Dengan syamsir itulah kewibawaan Sulutang selalu terpancar. Nah, seperti nasib Syamsir Bawar, pedang keramat Sultan Deli, pedang sakti Sulutang pun raib seiring ajal menjemput tokoh politik hebat masa lalu itu. Menyusul kemunculannya lewat tirakat Abah Rahman, adakah pedang keramat itu kini di tangan jin qorin Sulutang? (man/mar)
Komentar Anda

Terkini