Rekrut 200 Karyawan, Dewan Tuding PD Pasar Sengaja Rugikan Kas Daerah

Jumat, 01 Juni 2018 / 21.05
MEDAN, KMC - Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017 menyebut telah terjadi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan.

Di samping menemukan adanya kebocoran, Pansus LKPj juga menilai kinerja direksi PD Pasar di bawah komando Rusdi Sinuraya kurang profesional dan dengan sengaja merugikan keuangan daerah secara sengaja karena telah menambah jumlah karyawan sebanyak lebih kurang 200 orang.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan, Mulia Asri Rambe (Bayek) saat dihubungi wartawan via seluler, Jumat (1/6/2018).

“Selama ini Dirut PD Pasar (Rusdi Sinuraya-red) menyebutkan selalu merugi. Tapi PD Pasar malah menambah 200 karyawan. Ada apa ini? Jadi sepertinya, ada upaya PD Pasar untuk merugikan kas daerah dengan sengaja,” ungkap Bayek.

Selain itu, Bayek juga melihat keanehan dari PD Pasar soal keuntungannya yang hanya mencapai Rp1,4 miliar. Menurut Politisi Golkar tersebut, sangat aneh jika dengan jumlah 54 pasar dengan jumlah pedagang sebanya 22 ribu hanya mendapat keuntungan Rp1,4 miliar.

“Ini menjadi ironi kalau lihat aset yang dibangun dengan perolehan APBD maupun dari lainnya yang sah sebesar lebih kurang Rp26 M namun hanya dapat menyumbang 72 ribu perhari. Apabila Rp1.629.000-Rp72.000 diperoleh Rp1.557.000. Jika jumlah tersebut dikalikan 360 hari, maka hasilnya Rp560.520.000 setiap tahun perpasar. Jika dikalikan dengan 54 pasar, maka hasilnya Rp30.268.080.000. Ini menunjukkan adanya kebocoran dan harus jadi catatan,” lanjut Ketua DPD AMPI Medan tersebut.

Untuk itu, Politisi Golkar tersebut meminta Walikota Medan, T Dzulmi Eldin  untuk segera mengganti Rusdi Sinuraya beserta jajaran direksinya.

“Hal ini membuktikan kalau Rusdi gagal memimpin PD Pasar. Maka saya meminta kepada Walikota Medan untuk segera mencari pengganti Rusdi dan jajarannya. Cari orang yang lebih berkompeten dan paham dalam mengurus BUMD atau PD Pasar,” jelas Bayek. (riz/int)
Komentar Anda

Terkini