Ternyata Ini Penyebab Banjir di Martubung

Jumat, 12 Oktober 2018 / 20.23
MEDAN, KMC – Hingga saat ini, banjir masih menyelimuti warga Komplek BTN Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (12/10/2018). Bahkan hingga sore, air belum juga surut dan masih menggenangi rumah warga.
Mirisnya, Kecamatan Medan Labuhan merupakan kecamatan terbaik di Kota Medan untuk tahun 2018. Bahkan kecamatan ini digadang-gadang Walikota Medan HT Dzulmi Eldin sebagai kecamatan terbaik untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sayangnya, beberapa kawasan di kecamatan ini kerap tergenang banjir setiap kali diguyur hujan deras.

Menyoal hal itu, Camat Medan Labuhan Arrahman Pane SSTP MAP beralasan banjir yang terjadi bukan karena hujan yang belakangan ini kerap mengguyur Kota Medan. Melainkan karena air pasang laut yang sudah 3 hari ini terjadi, sehingga kawasan Martubung tergenang. "Air laut pasang saat ini, ditambah lagi guyuran hujan deras jadi wilayah ini banjir,"ujar Arrahman menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (12/10/2018).

Dia menambahkan, pihaknya sudah membangun posko dan dapur umum dengan memberikan sembako kepada warga. “Untuk sementara ini bantuan yang kami berikan. Soal banjir belum bisa kami atasi, karena air belum surut di parit Belanda,’’tukasnya.
Arrahman mengakui, kawasan Martubung merupakan lokasi pembuangan air dari kawasan PT KIM dan Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan. Sehingga curah hujan yang tinggi, ditambah lagi air pasang mengakibatkan warga di Komplek BTN Martubung mengalami banjir.

"Alirannya inikan melewati pemukiman di Komplek BTN. Ya, kalau sudah hujan bertambahlah volume air, sehingga banjir," katanya menyebutkan danau buatan yang ada di sana juga tak mampu menampung debit air, karena perairan Belawan sedang mengalami pasang.

Arrahman juga menampik tudingan banjir disebabkan drainase rusak atau tersumbat "Bukan karena drainase, ini masalahnya aliran di sungai. Walikota sudah pernah meninjau lokasi banjir di Martubung ini dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS). Tapi sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya,"sanggahnya. (mar)
Komentar Anda

Terkini