Madina Disapu Banjir Bandang, 12 Murid Madrasah Tewas

Minggu, 14 Oktober 2018 / 03.39
Banjir bandang di Mandailing Natal. Foto/int
MANDAILING NATAL,KMC – Hingga Sabtu (13/10/2018), korban tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal sebanyak 14 orang. Dua belas orang diantaranya merupakan murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut.

Informasi yang diperoleh, bencana banjir dan longsor melanda 9 kecamatan di Madina, Provinsi Sumatera Utara. Yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada Jumat (12/10/2018) pagi dan sore hari. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal.

Kapolres Madina AKBP Irsan Sinuhaji Sik mengatakan, berdasarkan keterangan warga saat terjadinya banjir bandang SD Negeri 235 sedang melaksanakan Sekolah Sore atau madrasah. Akibatnya memakan korban jiwa ketika bangunan runtuh diterjang banjir.

"Ada 29 korban dalam bencana ini, 12 orang di antaranya meninggal dunia. Pada hari ini masyarakat setempat dan disaksikan tim evakuasi dan kepolisian memakamkan korban meninggal," ujarnya, Sabtu (13/10/2018).

Sementara Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulanga Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya memaparkan, Sungai Aek Saladi tiba-tiba meluap dengan debit besar dan membawa lumpur sehingga menerjang madrasah. “Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," jelas Sutopo, Sabtu (13/10/2018).

Selanjutnya, selain murid madrasah yang tewas, 2 korban lagi ditemukan meninggal akibat kenderaan masuk sungai dan hanyut. Korban tewas merupakan seorang anggota kepolisian dan seorang lagi pegawai PT Bank Sumut.

Bencana alam di Madina ini juga menyebabkan 17 unit rumah roboh, 5 unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1 hingga 2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis. Sebanyak 8 titik longsor berada di Kecamatan Batang Natal.

Diketahui, Bupati Madina telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 12-18 Oktober 2018. Hingga saat ini tim gabungan yang terdiri dari BPBD Mandailing Natal, BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan masih melakukan evakuasi pencarian korban yang tertimbun longsor. (int/mr)
Komentar Anda

Terkini