Pemdes Suka Babo Diduga Mark up Biaya Penanganan Covid-19

Selasa, 14 September 2021 / 22.16

Kantor Kepala Desa Suka Babo, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Pemerintah Desa (pemdes) di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, diduga mark up harga APD Covid-19.

Salah satu desa yang disoroti, Desa Suka Babo, Kecamatan Juhar. 

Kata warga setempat, oknum Pemdes di desa mereka sengaja memperkaya diri sendiri ditengah kondisi ekonomi masyarakat terpuruk, akibat pandemi saat ini.

Informasi yang diperoleh, bahwa selama penanganan covid -19 pemerintahan desanya kurang transparan dalam pengelolaan dana desa tahun 2020.

"Sangat luar biasa harga bahan-bahan penanganan penanggulangan penyebaran covid-19 di Desa Suka Babo. Harga eceran masker yang di pasar atau di toko- toko paling mahal Rp 3000 sampai Rp 5000 per lembar atau helai. Namun realisasi di APBDes tahun 2020 menjadi Rp 9.100 (sembilan ribu seratus rupiah), " kata warga yang tak mau identitasnya dipublikasikan.

Disampaikannya lagi, selain harga masker diduga mark up, harga yang lainnya ikut dinaikkan. Seperti pompa electrik, sepatu boot, wipol, bayklin, APD, minum teh manis dan snack yang mencapai 500 bungkus lebih dibandrol harga Rp17.000.

"Belum lagi pendirian posko penanganan covid-19 yang dianggarkan Rp 4 juta, ternyata hanya menggunakan 5 lembar seng dan tiangnya terbuat dari bambu. Semua di luar harga biasa," ujar narasumber ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Karo, Abel Tawarih Tarigan, Selasa (14/9/2021) mengatakan fungsi camat untuk mengevaluasi APBDes.

"Menandatangani pengantar pencairan ADD dan DD. Termasuk rasionalisasi anggaran. Jangan sekali-sekali melakukan mark up harga barang, semua harus tetap di koridor dan aturan yang berlaku," katanya. (erwin)

Komentar Anda

Terkini