 |
| Suasana ricuh di seputaran Stadion Teladan. |
Informasi yang diperoleh, malam itu sejumlah pedagang kembali menggelar jualan. Padahal beberapa hari lalu, petugas sudah melakukan penertiban dan membongkar lapak para pedagang yang menjajakan sepatu dan baju ini.
Beberapa jam berjualan, puluhan petugas Satpol PP bersama pihak kepolisian Medan Kota datang menertibkan. Suasana memanas setelah tiba- tiba petugas mendapat serangan batu.
Menurut warga, lemparan batu diduga dilakukan oleh oknum mahasiswa ITM karena asal lemparan dari halaman kampus. Akibatnya bentrokan dan hujan batu pun terjadi antara mahasiswa dan petugas di lapangan.
"Ribut tadi pas penggusuran, trus lempar-lemparan batu. Awalnya petugas dilemparin batu dari dalam kampus ini,"kata warga seraya menunjuk ke kampus ITM.
Lempar-lemparan batu tak hanya terjadi di depan kampus ITM, tapi sampai di seputaran Stadion Teladan. Sehingga pedagang makanan di sana yang tidak terkena penggusuran segera menutup jualannya, karena takut terkena lemparan.
Bentrokan akhirnya mereda, setelah kedua pihak sepakat mengamankan masing-masing massanya. Lalu petugas dan mahasiswa membubarkan diri.
Tampak Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani dan Camat Medan Kota Edi Matondang berada di lokasi kejadian. Situasi mulai mereda, namun diperkirakan belasan orang dari kedua belah pihak mengalami luka.
Amatan wartawan, suasana tampak mencekam, meski masih dipenuhi pedagang korban penggusuran. Jalan Gedung Arca depan Kampus ITM hingga persimpangan Stadion Teladan terlihat lengang dari hilir mudik kenderaan. Ratusan batu berserakan di jalan.
Di halaman kampus ITM, ratusan mahasiswa tampak berkumpul membentuk lingkaran. Saat wartawan berupaya mengambil foto, seorang mahasiswa menghampiri dan melarang. "Tolong jangan ambil foto-foto, kita nanti masalah,"ujarnya.
Sementara puluhan personel kepolisian dan Satpol PP masih berjaga-jaga di luar areal kampus dan seputaran Stadion Teladan. (mar)
