"Tidak sia-sia perjuangan warga yang melakukan protes dan pemerintah cepat meresponnya. Karena hotel itu beroperasi ditengah kondis8 pandemi wabah corona, sehingga warga menjadi resah,"ujar Antonius, Selasa (2/6/2020).
Anggota Komisi IV DPRD Medan yang membidangi pembangunan ini menambahkan, cepatnya respon Pemko terhadap keluhan mereka membuat warga merasa senang dan nyaman.
Disebutkannya, pada Jumat kemarin mediasi yang dilakukannya tanpa dihadiri pihak manajemen hotel, warga dengan tegas menolak beroperasinya kedua hotel dan minta ditutup terutama selama mediasi berlangsung. Warga ingin agar mediasi juga dihadiri langsung pimpinan hotel bukan perwakilan.
Menanggapi kondisi itu, Camat Medan Petisah menyatakan akan berkoordinasi dengan dinas teknis terkait seperti Dinas Pariwisata, Satpol PP dan lainnya untuk membicarakan penyelesaian masalah warga dengan pihak hotel.
Hal itu juga dimintakan Wakil Ketua F-NasDem DPRD Medan itu agar keluhan warga segera direspon. Akhirnya dengan dihadiri Antonius bersama Sekjen DPD IPK Sumut Nyak, pihak Dinas Pariwisata dan Satpol PP serta Lurah, Kepling dan Koramil langsung turun ke lokasi untuk mengecek pengaduan warga sekaligus menghentikan pengoperasian hotel itu sampai nanti ada hasil pertemuan selanjutnya.
Melihat kondisi itu, warga sekitar mengucapkan terimakasih kepada Pemko Medan yang dengan sigap menanggapi keluhan mereka. Begitu juga perjuangan Komisi IV DPRD Medan untuk menyambungkan aspirasi mereka. Selain itu, demi kenyamanan di sekitar Jalan Waru dan Jalan Sengon, warga mengusulkan agar dibuat portal sehingga orang tidak leluasa lalu lalang terutama di malam hari. (mar)
