 |
| Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak (foto kiri) dan aktifitas togel (foto kanan). |
SIMALUNGUN, KLIKMETRO.COM - Besarnya omzet perjudian jenis toto gelap (togel) berbagai merek di wilayah hukum Kabupaten Simalungun membuat para bandar-bandar togel melakukan berbagi strategi, agar dapat tetap eksis dan bertahan meraup keuntungan besar dari bisnis judi togel tersebut.
Informasi yang diperoleh wartawan dari narasumber, ada 2 big boss bandar togel di Wilkum simalungun yang tidak tersentuh oleh hukum, dan sangat piawai melakukan loby loby dengan aparat. Yakni "SN" warga Tanah Jawa, namun bertempat tinggal di Jalan Dali Tani Tomuan Kota Pematang Siantar.
Bahkan isunya beberapa waktu lalu sempat menjadi DPO Polres Simalungun, namun hingga Kapoldasu berganti, "SN" masih aman dan nyantai makan mie Pansit di sekitaran simpang jalan.
Begitu juga dengan "RS"warga kecamatan Tanah jawa, pria yang hampir saja menjadi anggota DPRD kabupaten Simalungun ini, juga sangat ahli melakukan pendekatan ke APH. Beberapa bulan terakhir ini omzet togel merek "RS" mulai meningkat dan para jurtul semakin aman menulis dilapangan, Selebihnya ada bandar sendiri alias banser.
Persaingan rebutan omzet dirasakan semakin ketat dan saling adu kuat, diprediksi kedepan bisa saja terjadi tangkap menangkap di antara para bandar togel besar ini,ujungnya nanti yang akan jadi korban pasti hanya"kelas jurtul"
Saat ini wilayah omzet paling di perebutkan oleh para bandar togel adalah wilkum Polsek tanah Jawa yang meliputi empat kecamatan. Yakni tanah Jawa, hatonduhan, Jawa maraja bahjambi, Hutabayu raja, karena memang daerah ini memiliki omzet togel paling mengiurkan di antara kecamatan lain di wilayah kabupaten simalungun, lalu menyusul kecamatan Bandar, Bosar Maligas, Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon, Silimakuta, Dolok Batu Nanggar, Dolok Panribuan, Jorlan Hataran, dan lainnya.
Omzet perputaran uang dari bisnis judi togel di Wilkum Polsek tanah Jawa ditaksir bisa mencapai 300-400juta per sekali putaran. Namun hingga detik ini aparat kepolisian seperti tutup mata dan melakukan pembiaran, padahal begitu banyak laporan masyarakat yang masuk ke jajaran Satreskrim Polres Simalungun.
Saragih (40) yang tinggal di Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara mengatakan, bisnis judi togel di Kabupaten Simalungun khususnya di wilkum Polsek tanah Jawa sangat gampang diungkap. "Karena pemainnya itu-itu juga, yang menjadi problem sekarang APH tidak serius melakukan penindakan. Masyarakat hanya disajikan penangkapan kelas receh recehan" alias penangkapan kelas"jurtul". Kalau bandarnya tidak pernah tersentuh dan selalu aman dan bebas berkeliaran, padahal para jurtul yang ditangkap sudah jelas-jelas menyebutkan nama bandarnya kepada APH. Seharusnya bila tidak ada kepentingan lain, sudah gampang menangkap bandarnya dengan mengunakan pasal pengembangan,"ucap Saragih yang juga seorang tokoh pemuda.
Saragih juga menyampaikan, Bandar togel "SN'' yang paling besar omsetnya, lalu ada Bandar Togel "RS", kedua bandar ini sebenarnya masih ada hubungan kerabat. Sampai detik ini aparat kepolisian dari satreskrim polres Simalungun masih tutup mata dan tidak berani menangkap ke 3 bandar togel tersebut,"tutupnya.
Ditempat terpisah, Soegimen yang merupakan pemerhati kepolisian mengatakan, berharap agar satuan Reserse kriminal polres Simalungun berani membasmi dan memberantas tuntas perjudian Toto gelap[ Togel red ] di wilayah kabupaten simalungun, sebab sudah banyak laporan masyarakat terkait bisnis togel ini ke aparat, namun tidak serius ditanggapi.
"Kalau memang tidak ada pembuktian dalam beberapa minggu kedepan, akan kita surati Kapoldasu dan Bareskrim polri, agar menurunkan tim vice control [VC] judi Sila Subdit III/ jatanras Ditreskrim Umum melakukan penangkapan terhadap para big boss bandar togel di kabupaten simalungun,"tegasnya.
Sampai berita ini dikirim ke redaksi, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo Sik dan Kasat Reskrim belum berhasil dikonfirmasi terkait semakin masif nya perjudian jenis togel di wilkum Polres Simalungun. (RG)
