“Apabila kita merasakan shalat sebagai suatu kebutuhan, berarti minimal sebanyak 5 waktu dalam sehari, kita bisa berkomunikasi dengan Allah SWT. Jadi mulai saat ini, kita harus mampu menjaga kualitas shalat. Apalagi shalat merupakan amalan pertama manusia yang akan dihisab di hari akhir kelak,” kata Wali Kota.
Selain Wali Kota, pelaksanaan Israk Mi’raj yang berlangsung dengan penuh khidmat ini turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Medan H iswanda Nanda Ramli, unsur Forkopimda Kota Medan, Kepala Kantor Kemenag Kota Medan Drs H Impun Siregar MA, Ketua MUI Medan Pro DR H Mohd Hatta, tokoh agama, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, camat dan lurah se-Kota Medan, TP PKK Kota Medan serta ib-ibu pengajian dari Al Hidayah, BKMT Kota Medan, Muslimat Al Wasliyah, Muslimat Nahdathul Ulama serta Aisiyah.
Sebelum peringatan Israj Mi’raj dimulai, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh dua da’i cilik Kota Medan. Setelah itu acara diteruskan dengan tausiah yang disampaikan Al Ustadz KH Fikri Haykal Zainuddin MZ. Dalam tausiahnya, putra almarhum da’i sejuta umat KH Zainuddin MZ itu mengatakan, Israk Mi’rak merupakan persitiwa perjalanan Nabi Besar Nabi Muhammad SAW dalam satu malam.
Dalam peristiwa itu terang Fikri, Allah SWT menyampaikan perintah shalat lima waktu kepada Rasullah. Dikatakannya, perintah shalat lima waktu itulah yang membedakan manusia dengan mahluk ciptaan Allah lainnya. Dengan shalat lima waktu itulah tambahnya, mengajak untuk tawadhuk (rendah hati) dan senantiasa melaksanakan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sama seperti yang disampaikan Wali Kota, Fikri pun berharap kepada semua agar peringatan Israk Mi’raj menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas shalat dan memakmurkan masjid. “Di samping tawadhuk dan melaksanakan nilai-nilai kebaikan, shalat terutama shalat berjamaan juga mengajarkan kepada kita tentang hidup bermasyarakat,” ungkap Fikri.(riz)