 |
| Direktur LSM LINGKARI Drs Tuah Abel Sirait. |
Menurutnya, tindakan Gubsu yang memastikan dua guru SMA Negeri 8 Medan yang berkelahi tersebut akan dipecat merupakan tindakan tepat.
"Kita apresiasi sanksi tegas yang akan diberikan gubernur, karena sikap dua oknum guru tersebut menjadi pelajaran buruk bagi siswanya,"ungkap Abel Sirait pada wartawan di Medan.
Kasus perkelahian dua tenaga pendidik ini sedang ditangani oleh Polsekta Medan Kota.
Adapun dua tenaga pendidik yang terlibat perkelahian adalah guru matematika Herbin Manurung, dan guru honorer olahraga Deni Panjaitan, yang merupakan anak Kepala SMAN 8 Medan.
Abel mengakui perilaku kedua guru ini tidak pantas, karena berkelahi di dalam kelas hingga disaksikan oleh muridnya sendiri. “Jadi sangat pantas jika Gubsu memecat kedua guru tersebut, dan patut Gubsu kita apresiasi”, sebut Abel.
Dia berharap agar gubsu tetap komit dengan pernyataannya dan sesegera mungkin mengeksekusi.
"Kita minta agar Kadis Pendidikan Sumut Drs Arsyad Lubis segera merealisasikan kebijakan gubsu agar memberi sanksi keras terhadap dua oknum guru tersebut. Ini memalukan, karena mereka berkelahi di depan siswa,"tegas Abel.
Sebelumnya, Direktur LSM LINGKARI juga telah melaporkan seorang oknum guru di SMA 8 Medan berinitial BS ke Poldasu, terkait dugaan pemalsuan tandatangan dan dokumen. Pengaduan tersebut, kata Abel masih berjalan seiring dengan pemanggilan untuk klarifikasi terhadap Kepala SMA 8 Medan di Polres Belawan sehubungan objek perkara di wilayah hukum Polres Belawan.
Sementara, Kepala SMA 8 Medan Drs Jongor Panjaitan yang dikonfirmasi, Selasa (11/2) siang membenarkan jika ia telah dimintai keterangan terkait laporan LSM LINGKARI.
Terkait perkelahian oknum guru di SMA 8 Medan hingga sampai ke pihak kepolisian, Jongor mengaku sudah menskors salah satu guru yang terlibat. (torus)
