Terkait Covid 19, Kabupaten Sergai Butuh APD dan 200 Baju Hazmat Untuk Paramedis

Selasa, 07 April 2020 / 03.45
Bupati Sergai Ir H Soekirman video konferensi dengan Gubsu Edy Rahmayadi dan kepala daerah se-Sumut terkait covid 19.
SEI RAMPAH, KLIKMETRO - Terkait perkembangan penanganan corona virus atau covid 19, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menggelar konferensi video (video conference) bersama 33 kepala daerah kabupaten/kota se-Sumut, termasuk Bupati Serdang Bedagei Ir H Soekirman, Senin (6/4/2020).

Dalam laporannya, Bupati Sergai yang merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) di Sergai, menyebutkan pantauan dari 20 puskesmas dan rumah sakit di Sergai belum ada pasien yang dinyatakan positif.

“Namun demikian kami ingin mengusulkan kepada Gubernur tentang APD terutama hazmat atau baju yang aman untuk 20 Puskesmas. Kami memerlukan sekitar 200 baju hazmat untuk dokter-dokter dan paramedic,"ujar Soekirman di Aula Rumah Dinas Bupati, di Sei Rampah saat video konfrensi dengan Gubsu dan para kepala daerah se-Sumut terkait covid 19.

Turut hadir Sekdakab H.M Faisal Hasrimy AP MAP, para asisten, staf ahli bupati, kepala OPD dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sergai.

Soekirman menyatakan pihaknya kekurangan alat rapid test. Hingga saat ini yang sudah diterima hanya 40, sehingga tak memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk masker berstandar nasional, pihaknya terus berupaya dan dana tak terduga yang telah dipakai dari APBD jumlahnya Rp 449 juta. Sementara dana refocusing dan realokasi sesuai petunjuk Menteri Keuangan di Sergai pada tahap 1 sejumlah Rp 15 miliar.

"Hari ini Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 akan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan akan membuat rencana untuk ke depannya,"ujar bupati.

Untuk pertanian, Soekirman meminta kepada lembaga terkait dan Dinas Pertanian agar sarana produksi terutama pupuk subsidi betul-betul tersedia menjelang bulan Ramadhan. Sehingga petani-petani tidak lagi diberatkan dengan kesulitan sarana produksi.

"Kami juga sudah merencanakan tentang social safety net dengan memberikan bantuan kepada masyarakat di luar Program Keluarga Harapan (PKH), antara lain guru-guru honorer penyuluh dan wartawan yang peredarannya sangat dipersempit karena social distance. Kami sedang memikirkan agar ada bantuan yang kami ambil dari social safety net tersebut,"demikian disampaikan Bupati Sergai.

Sementara, Gubsu Edy Rahmayadi dalam video konference menyampaikan beberapa poin penting. Diantaranya, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker kemanapun pergi. Selanjutnya, tempat-tempat simpul sebagai rumah sakit rujukan Tapanuli Utara, Padang Sidempuan dan di Simalungun serta di Nias. Sedangkan untuk update akan segera dipenuhi guna mengatasi kesulitan tenaga medis dalam menangani Corona karena banyaknya TKI yang pulang dari luar negeri melalui jalan-jalan tikus.

"Apa pun alasannya mereka adalah rakyat kita yang harus kita jaga. Jika rujukan harus ke Medan sudah dipersiapkan 110 kamar khusus kepada saudara kita yang terpapar dalam kondisi berat atau sedang. Terhadap rumah sakit rujukan hanya merawat pasien yang dalam kondisi gejala ringan. Akan dilengkapi APD dan alat rapid test yang akan diberikan kepada daerah-daerah.
Apabila terjadi sesuatu dengan saudara-saudara kita di manapun berada di tempat rujukan RS, maka RS tersebut bertanggung jawab dengan SOP terhadap saudara kita yang meninggal dunia akibat terpapar corona, menyiapkan dan lakukan SOP medis yang berlaku dari Kementerian Kesehatan. pemakaman dilakukan dari pemerintah daerah tempat meninggalnya pasien tersebut. Maka tolong siapkan makamnya dan dimatangkan dengan baik sesuai aturan SOP yang berlaku,"pesan Edy Rahmayadi.

Khusus kepada tenaga medis, Gubsu berpesan agar diperlakukan semaksimal mungkin dan Pemprov Sumut menyikapi dengan memfokuskan anggaran kegiatan sebesar Rp 500 milyar.

"Pada kesempatan ini diminta kepada kita semua bergandengan tangan, kita lakukan ini semua untuk rakyat kita. Mari kita saling berkoordinasi dan berkomunikasi serta saling bantu dari 33 Kabupaten yang ada di Sumut ini. Jika satu saja yang sakit, maka kita semua akan terasa sakit,"pungkas Edy Rahmayadi.

Untuk pemerintah daerah dan masyarakat dapat menghubungi call center Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara melalui nomor 0821-6490-2482. (mar/rel)
Komentar Anda

Terkini