 |
| Pelix Tarigan bersama kakeknya. |
KARO, KLIKMETRO - Pelix Tarigan (3,5 tahun), warga Desa Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, menderita tidak bisa berjalan lagi akibat terpeleset saat bermain dengan temannya sekitar 2 bulan lalu. Kondisinya saat ini kian memprihatinkan dan butuh bantuan.
Anak tunggal dari pasangan M Tarigan dan K Ginting ini bernasib malang. Karena sejak lahir Pelix sudah ditinggal ayahnya. Sbelum Pelix menderita penyakit ini, ibunya pun sudah pergi meninggalkan Pelix, karena menikah lagi dan tinggal di desa suami barunya.
Pelix tinggal bersama kakeknya yang bernama Waktu Ginting (63) dan neneknya bernama Juniatik br Karo (59). Kedua orangtua ini juga tinggal dirumah sewa kontrakan dan tidak memiliki penghasilan tetap. Informasi yang diperoleh wartawan, ibu Pelix sangat jarang datang menyambangi putra dan kedua orangtuanya.
"Kami tidak tahu berkata apalagi mungkin ini sudah nasib cucu kami yang menderita sama sekali tidak mampu lagi berjalan akibat terpeleset 2 (dua) bulan lalu. Kami sudah capek membawa dia ke tukang urut tidak juga menemukan hasil karena menurut mereka tidak ada yang salah pada kakinya. Lalu kami pergi membawa Pelix berobat ke RSU Kabanjahe, Pihak RS menganjurkan kami untuk dirujuk ke RSU Adam Malik dikarenakan RSU Kabanjahe tidak ada alat khusus untuk rontgen anak dan juga untuk cek saraf," kata Waktu Ginting dengan logat Suku Karo.
Terbentur biaya, pasutri manula ini membatalkan keinginan membawa cucunya berobat ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. "Bagaimana kami mau kesana pak, untuk makan sehari-hari kami saja terkadang tidak cukup. Kami kerja harian di ladang orang, itupun harus saling bergantian. Karena satu harus menjaga cucu dan satu lagi kerja di ladang agar kami bisa makan. Bagaimana lagi kami mau mengumpulkan biaya untuk berobat,''kata pria ini dengan suara parau. Matanya tampak berlinang.
"Kemarin saya sudah mendatangi Ketua BPD Desa Lingga Julu meminta solusi dan perhatian serta bantuan dari pemerintah desa setempat, maupun dinas yang terkait. Beruntung sekarang Pelix sudah masuk BPJS karena bantuan beliau (BPD). Saya berharap cucu kami Felix bisa dibantu dan kami berharap agar dia lekas sembuh, dan bisa kembali berjalan seperti anak-anak yang lainnya. Sungguh kasihan nasib cucu yang satu ini, masih kecil dia sudah menderita dan tidak bisa berbuat apa-apa bahkan duduk pun susah. Saya sangat kawatir dia cacat permanen seumur hidup kalau tidak dapat pengobatan medis dengan cepat,"kata Waktu Ginting seraya memandang sedih kepada Pelix yang berada di sampingnya. (erwin)
