Juru Parkir di Medan Tolak E Parking

Kamis, 14 Oktober 2021 / 22.42

Puluhan juru parkir berdemo di Kantor Dishub Medan menolak diberlakukan E Parking. (Adi/klikmetro)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Puluhan juru parkir yang tergabung di Aliansi Juru Parkir SE Kota Medan melakukan aksi demo ke Dishub, Pemko Medan dan DPRD Medan untuk menolak adanya E Parking yang akan dilakukan Dishub Kota Medan bekerja sama dengan PT Logika Garis Elektronik (LGE). Penolakan tersebut menurut para pengunjuk rasa karena pada saat hadir nya PT LGE  tidak ada pihak Dishub mengikut sertakan pihak Jukir yang telah berpuluh tahun membantu Pendapatan Asli Daerah Kota Medan di bidang perparkiran.

Puluhan jukir di Kota Medan menggelar unjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan di Jalan Pinang Baris persisnya dibelakang terminal bus.

Para pengunjuk rasa menolak keras adanya pihak swasta seperti PT LGE untuk mengelola parkir di kota Medan.

"Kami menolak keras dengan adanya pihak swasta yang mengelola perparkiran karena kami mau hanya Dishub saja jangan ada yang lain," kata Dedy pemimpin aksi unras di halaman Dishub Kota Medan, Kamis (14/10/2021).

Lanjut Dedi Harvisyahari  menjelaskan bahwa penerapan E parking dari pemko Medan walaupun dalam tahap percobaan di 22 titik di Kota Medan sangat mempengaruhi pendapatan para Jukir yang selama ini telah berkontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kami tidak pernah telat bayar untuk retribusi malah kami sering nombok apabila lagi sepi, kabarnya ada kebocoran PAD Parkir itu darimana?, karena kami selalu selalu membayar penuh retribusi parkir. Yang perlu di selidiki itu adalah dinas dishubnya kalau kami bayar retribusi nya selalu penuh tidak pernah kurang," ungkapnya.

Salah satu pengunjuk rasa menyampaikan jika pihak Dishub ingin menaikkan retribusi parkir para Jukir bersedia asal jangan ada pihak swasta lain mau mengelola perparkiran di Kota Medan.

"Kalau mau dinaikkan silahkan kami setuju asal jangan ada pihak lain yang mencoba mengambil alih perparkiran yang kami sudah belasan bahkan ada yang puluhan tahun bekerja sebagai tukang parkir," ujar salah satu pengunjuk rasa.

"Kami hanya mau Dishub saja yang menangani perparkiran kota Medan ini, karena jika ada pihak yang lain itu sudah sangat mempengaruhi, kabar nya kami hanya mendapatkan 20 persen setiap omset perharinya, bayangkan jika perhari nya pendapatan kami 100 ribu,  kami hanya dapat 20 ribu perhari, pikirkanlah dapat apa kami dengan uang dua puluh ribu, apakah bisa kami bawa uang segitu ke rumah," imbuh para pengunjuk rasa.

Kabar yang lain para Jukir hanya mendapatkan insentif Rp 500 ribu perbulan hal ini menurut para pengunjuk rasa tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga para jukir sehari hari.

"Kami juga diancam jika kami tidak tergabung dengan pihak swasta tersebut maka kami akan terancam terpecat, padahal kami sudah melakukan pembayaran retribusi tanpa ada hutang bahkan kami menombok jika parkir kami lagi sepi, intinya kami tidak pernah mengecewakan Dishub tentang pembayaran retribusi parkir kami," aku para pengunjuk rasa

Kepala Seksi Perparkiran Khusus Dishub Kota Medan, H Zein Lubis saat menerima para pengunjuk rasa menerangkan pihak nya menerima keluhan para parkir untuk disampaikan ke pada Kepada Dinas Perhubungan Kota Medan.

"Saya terima keluhan para pengunjuk rasa dan hal ini akan saya sampaikan kepada bapak Kadis dan apa keputusan beliau akan disampaikan kepada para Jukir.

Usai melaksanakan unjuk rasa di Dishub para demonstran bergegas pergi dan melanjutkan unjuk rasanya di depan Pemko Medan serta DPRD Medan. Usai sampai di lokasi para demonstran diterima oelh PLT Kasie Perparkiran  wilayah I Gumartin mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya ancaman pemecatan kendati demikian keluhan para jukir ini akan disampaikan ke walikota. (di/mr)

Komentar Anda

Terkini