![]() |
Opening Ceremony Medan DigiFestival 2023, di USU. (ft-ist) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Sesuai dengan tema yang diangkat pada Medan Digifestival tahun ini 2023 yaitu “Wujudkan Digitalisasi dengan Semangat 45”, diharap dapat mewujudkan masyarakat Sumut dan Kota Medan khususnya terliterasi digital dengan baik.
Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma saat Opening Ceremony Medan DigiFestival 2023, di USU, Jumat (25/8/2023).
BI Sumut mengharapkan terus berkolaborasi dan berkomitmen untuk mengenalkan keuangan digital secara inklusif kepada masyarakat yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Utara.
"Diketahui, perkembangan digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk pada aspek keuangan dan sistem pembayaran secara umum," ujarnya.
Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik Nasional meningkat 14,82% (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun di triwulan II-2023, sementara nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, transaksi Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) juga menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Tercatat merchant QRIS s.d Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta merchant.
"Dengan jumlah pengguna sebanyak 37 juta pengguna. Transaksi QRIS di Tw II-2023 tumbuh 104,64%(yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun,” bilangnya.
Begitu juga dengan kondisi Sumut. Dia menyebutkan, perluasan QRIS berjalan dengan baik dan terus terakselerasi sejalan dengan akseptansi masyarakat
"Jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara hingga triwulan II 2023 telah mencapai 1,02 juta merchant yang di dominasi oleh merchant usaha mikro (63,06%), dengan total transaksi mencapai Rp.4,91 triliun dan telah digunakan oleh 1,7juta pengguna," bilangnya.
IGP Wira Kusuma menambahkan, Bank Indonesia sendiri, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran di Indonesia, akan terus mendorong perluasan digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang semakin CEMUMAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal)
"Bank Indonesia juga telah menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran 2025 (BSPI 2025) yang menjadi guidance dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia," sebutnya.
Beberapa inovasi transaksi non tunai yang di dorong oleh Bank Indonesia antara lain Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta BI-FAST yang mendorong transaksi semakin cepat dan efisien bagi masyarakat.
"Di tengah perkembangan keuangan digital yang pesat tersebut, masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat, serta infrastruktur pendukungnya," tandasnya.
Berdasarkan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara. Indeks literasi keuangan hanya sebesar 51,69% sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%.
"Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama, untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko – risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi," ungkapnya.
IGP Wira Kusuma mengatakan oleh karenanya, menghadapi berbagai tantangan digitalisasi di Sumut, diperlukan sinergi yang kuat berbagai pihak, baik pemerintah pusat & daerah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyelenggara jasa pembayaran (bank maupun non bank), serta institusi pendidikan dan akademisi yang memiliki peran penting dalam edukasi keuangan kepada masyarakat.
"Seperti halnya Digifestival ini, kolaborasi dan dukungan Universitas Sumatera Utara dalam mewujudkan ekosistem digital di lingkungan kampus diharapkan menjadi role model bagi dunia pendidikan," ungkapnya.
Tidak hanya e-learning dan e-payment yang telah diimplementasikan, inovasi dan pemanfaatan pembayaran nonbtunai untuk Endowment Fund yang hari ini akan di launching, diharapkan menjadi langkah pendukung untuk mewujudkan cita – cita Universitas Sumatera Utara sebagai World Class University.
Apalagi selama 3 hari kedepan, dengan rangkaian kegiatan yang dapat diikuti di Medan Digifestival, meliputi talkshow perkembangan keuangan digital dan kampanye perlindungan konsumen, pameran produk layanan penyelenggara jasa pembayaran & industri jasa
keuangan, bazar produk UMKM dan craft, berbagai jenis hiburan, funwalk serta berbagai aktivitas yang dapat mendorong pengunjung untuk mencoba bertransaksi menggunakan QRIS.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat, dan tentunya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mewujudkan masyarakat Kota Medan yang terliterasi digital," bebernya.
Hadir pada kesempatan itu Anggota Komisi XI DPR RI H. Hidayatullah, SE, Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos,M.Si , Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumatera Bagian Utara Bambang Mukti Riyadi, Dekan & Wakil Dekan Fakultas serta segenap Civitas Akademika USU serta Ketua & Pengurus Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut. (sit)