Astaga! Driver Online Ini Onani di Depan Penumpang

Rabu, 28 Maret 2018 / 01.36

MEDAN, KLIKMETRO - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan driver taxi Online kembali terjadi di kota Medan, kali ini menimpa VS (29) warga Jalan Indra pura Medan Perjuangan. Ironisnya, pelaku yang diketahui driver Taxi Online Grab Car ini merupakan pegawai disalah satu perusahaan BUMN, Senin (26/3/2018).
Adapun identitas pelaku adalah IZ (35) warga Jalan Marelan.

Menurut informasi, kejadian bermula saat korban dari Bank Sumut Jalan Imam Bonjol menuju rumahnya di Jalan Indrapura. Awalnya pelaku bertanya dengan ramah dan dijawab korban. Jawaban korban membuat pelaku semakin berani bertanya hal pribadi hingga hubungan seks korban dengan suaminya.

Tak hanya itu saja, seharusnya mobil dari arah MT Haryono menuju Jalan Indrapura dialihkan pelaku masuk ke Jalan Jawa dan mengarah ke Jalan HM Yamin. Ironisnya, sepanjang jalan pelaku terus berbicara seks. Sesampainya di Jalan HM Yamin, pelaku membelokkan arah mobilnya ke Jalan Madong Lubis, dan sesampainya disitu, pelaku memberhentikan jalan mobilnya ditempat sepi.

Saat itulah pelaku mengatakan bahwa ia telah SANGEK (Horny) sambil menunjukkan kemaluannya yang sedang onani. Pelaku mengaku bahwa disepanjang jalan ia terus onani. Korban yang ketakutan berusaha membuka pintu yang terkunci, namun oleh pelaku memohon 1 menit lagi agar tidak keluar dengan alasan ia hendak klimaks. Khawatir menjadi korban perkosaan, korban pun berhasil kabur dan langsung menaiki becak mesin kerumahnya. Tak terima, korban didampingi suami (Andy) pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan dengan STPL/545/III/2018/SPKT Restabes Medan.

Kuasa Hukum korban, Asril Siregar mengatakan bahwa akibat kejadian tersebut, kliennya menjadi trauma dan kerap menangis jika mengingat kejadian tersebut.

“Jadi sepanjang Jalan dari Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Madong Lubis, pelaku kerap berbicara seks, ironisnya lagi, pelaku nekat melakukan onani didepan kliennya,” ujarnya saat ditemui di Mapolrestabes Medan.

Asril berharap pihak kepolisian untuk cepat merespon laporan pengaduan kliennya tersebut agar tidak ada Korban – korban lainnya.

“Saat kejadian, korban saat ini sedang hamil 7 bulan, jadi tingkat ketakutannya sangat besar. Jika tidak berhasil kabur, kemungkinan besar kliennya akan menjadi korban perkosaan, karena saat itu pelaku mencoba menangkap korban,” tambahnya.

Tapi Asril merasa kecewa dengan reaksi pihak perusahaan GRAB yang tidak merespon laporan kliennya, pasalnya saat kejadian ia bersama korban telah mendatangi perusahaan tersebut untuk meminta pertanggung jawaban.

“Kami mau melapor aja mau berantem dulu, selalu dihalangi pihak sekuriti. Malahan saat bertemu mereka hanya berjanji akan memblokir akun pelaku. Kok simple sekali, tidak ada pengawasan terhadap permasalahan ini,” jelasnya.

Suami korban, Andi yang mendatangi Mapolrestabes Medan mengatakan bahwa usai ia melaporkan kasus ini ke Grab, pelaku berulang kali menghubunginya untuk meminta maaf.

“Pelaku sudah menghubungi saya melalui aplikasi Whatssapp untuk meminta maaf, tapi gak pernah mau datang,” ujarnya.

Andy juga menjelaskan, pelaku mengaku merupakan pegawai disebuah perusahaan BUMN di Kota Medan.

“Padahal pelaku itu pegawai di sebuah perusahaan BUMN di Kota Medan. Terkait kasus ini saya sangat berharap keadilan untuk istri saya,” harap ya mengakhiri.

Namun sayang, ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira tidak membalas konfirmasi wartawan ini. (rom/mar)
Komentar Anda

Terkini