Puluhan Ribu Ikan Mati di Langkat, Banjir Lumpur atau Limbah Pabrik?

Senin, 29 Maret 2021 / 16.11

Lumpur menggenangi keramba mengakibatkan ikan bermatian.

Ketua PWI Sumut H Hermansjah didampingi Sekretaris Edu Thahir menyambangi Syaiful, pemilik tambak ikan.
 
LANGKAT, KLIKMETRO.COM - Banjir lumpur yang melanda Kabupaten Langkat, tepatnya di Kecamatan Tanjung Pura mengakibatkan puluhan ribu ikan di keramba mati. Tak urung hal ini menimbulkan shock bagi pengusaha ikan. Namun rumor berkembang, ikan-ikan ini mati disebabkan adanya limbah pabrik sehingga mencemari sungai.

Seperti yang dialami Syaiful (48), warga Pulau Banyak, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat. Ikan-ikan miliknya, seperti Ikan Mas, Ikan Nila Bangkok, Ikan Patin, Gurami, Bawal dan Tawas, bermatian akibat banjir lumpur yang menggenangi kerambanya.

"Habis semua mati ikan yang dikeramba,mulai yang kecil sampai yang besar tidak ada yang tersisa,"ujar Syaiful tampak shock atas kejadian yang dialaminya saat dihubungi wartawan, Senin (29/3/2021) pagi.

"Kemarin sudah banyak juga yang mati bang, kalau gak salah ada dua kolam keramba. Tapi hari ini semuanya mati tak ada lagi yang tersisa,'ungkapnya seraya mengaku belum bisa menghitung kerugian yang diderita.

Menurut Syaiful, banjir lumpur kali ini adalah yang terparah. Kalau selama ini setiap banjir lumpur, ikan masih bisa diselamatkan. Caranya, tidak dikasih makan satu harian, besoknya ikan akan segar kembali.

"Tapi banjir lumpur ini berbeda, ikan tak bisa bernapas karena insangnya dipenuhi lumpur. Kita ngak tau apa yang terjadi dihulu sungai sana hingga menyebabkan banjir lumpur yang begini dahsyatnya,''katanya.

Syaiful menilai, dalam satu tahun kedepan akan kesulitan mendapatkan ikan sungai jika kerap terjadi banjir lumpur. "Bayangkan saja, banjir yang terjadi di sungai Batang Serangan itu menyebabkan sedikitnya 5 ton ikan mati dari berbagai jenis. Jadi saya rasa, pemerintah harus turun tangan menyelidiki melalui dinas terkait. Sebenarnya ada apa di hulu sungai sana? Kalau disebabkan erosi atau ada tebing yang runtuh sepertinya tidaklah separah ini,"lirih Syaiful.

Terpisah Ketua PWI Sumut H Hermansyah yang sempat singgah ke lokasi kolam milik Syaiful, meminta pihak terkait segera melakukan penyelidikan atas kematian ribuan ikan-ikan tersebut.

"Ini harus diinvestigasi, dinas terkait harus turun menyelidiki dan membuat penelitian apa yang menjadi faktor penyebab kematian hewan-hewan air tadi. Bisa jadi bukan karena faktor alam seperti tanah longsor seperti yang disebutkan, melainkan adanya pembuangan limbah berbahaya secara sengaja. Untuk itu saya juga berharap kepada kawam-kawan wartawan untuk melakukan investigasi mencari tau penyebabnya. Masalah lingkungan ini jangan dianggap enteng," tegas Herman yang didampingi Sekertaris PWI Sumut Edu Tharir. (mar)

Komentar Anda

Terkini