 |
| Sampah menumpuk. |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Di pasar pagi Belawan, uang sampah dikutip setiap hari sebesar Rp dua ribu, tapi sampahnya tidak diangkat. Malahan ada yang kutip setiap bulannya sebesar Rp 15 ribu.
Ratusan pedagang di pasar pagi, Pasar Inpres dan Pasar Pisang yang berlokasi di Jalan Bunga, Jalan Pasar dan di Jalan Riaw Kelurahan Belawan ll Kecamatan Medan Belawan Kota Medan ini mengeluh akibat sampah yang tertumpuk tidak pernah diangkut oleh Dinas Kebersihan.
Akibatnya sampah sampah tersebut menumpuk dan membusuk sehingga adanya ulat dan lalat yang mengerumuninya mengakibatkan bauk tak sedap bagi para pedagang.
Terutama pada saat musim penghujan ini, lalatnya berterbangan dan ulatnya merayap kesana kemari.
Hal tersebut dikatakan salah seorang pedagang pakaian dipasar Inpres Belawan Ibu Misnah Simorangkir (50) .
Dia berharap agar timbunan sampah sampah tersebut segera diangkat agar pasar ini bersih dan banyak peengunjungnya untuk berbelanja.
"Sampah sampah yang menumpuk itukan membuat para pedagang yang ada dilokasi ini menjadi tidak sehat,teruma di musim Covid-19 ini. Para pedagangnya disuruh bersih, dengan cara mencuci tangan pakai sabun ditempat air yang mengalir dan jangan berkerumun untuk menghidari penyakit,tapi sampah sampah yang menumpuk tidak dibersihkan dan berarti itukan mendatangkan penyakit," jelas ibu Resti Nainggolan pula.
Harapan kami, kata para pedagang pasar Inpres dan pasar pagi,pasar Pisang Belawan, agar Dinas Pemko Medan mengevaluasi Dinas Pasar Belawan dan Dinas Kebersihanya.
"Sudah pasarnya jorok, becek dan sampah sampahnya berserak, macammana pengunjung mau datang untuk berbelanja," ucapnya.
Pengamatan wartawan ini dipasar Inpres Belawan, banyaknya tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk dan dikerumuni lalat dan ulat.
Sementara itu di Pasar Pisang Belawan juga banyak sampah yang menumpuk tidak ada diangkut oleh Dinas kebersihan.
Kepala Dinas Pasar Belawan, A.Damanik saat dikonfirmasi tidak berada ditempatnya. (mt)
