Gegara Uang Rp10 Ribu, Poltak Sinambela Tewas Ditikam Kawan

Senin, 29 November 2021 / 23.38

Jenazah Poltak Sinambela saat dievakuasi petugas. (f-putra/klikmetro)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Ribut gara-gara uang Rp 10 ribu, Poltak Sinambela (48) mandor Nice Trans, warga Pasar XII Dusun III Marendal II, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang harus meregang nyawa karena ditusuk oleh temannya sendiri bermarga Sinaga yang akrab disapa Palembang Sinaga. Peristiwa mengenaskan ini terjadi di Jalan Sisingamangara, tepatnya di bawah kolong jembatan Fly Over Simpang Amplas, Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas, Jumat (5/11/2021) lalu, sekira pukul 17.00 wib.

Terkait kasus ini, pihak Kepolisian Sektor Patumbak masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Hal ini disampaikan Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Ridwan SH saat dikonfirmasi wartawan, Senin (29/11/2021).

"Sampai saat ini kami masih terus mencari keberadaan pelaku. Kasus ini terus kita utamakan, walaupun petunjuk keberadaan pelaku sampai saat ini tidak jelas,"ujar kanit.

Menurut Kanit sebenarnya kasus in  telah terungkap, apa motifnya siapa pelakunya, tapi karena disebabkan indentitas pelaku tidak jelas, jadi terkendala. "Pun begitu sampai saat ini kita terus mencari tau dimana keberadaan pelaku. Mohon doanya, agar pelaku segera kami tangkap,"katanya.

Kronologis

Sementara, peristiwa ini masih menghebohkan warga yang setiap hari mangkal di lokasi kejadian. Apalagi korban merupakan mandor atau agen bus Nice Trans yang tewas ditikam kernet dan merupakan temannya juga.

Informasi diperoleh dari beberapa orang warga sekitar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menceritakan, korban dan pelaku sama-sama orang bus PO Nice Trans. 

"Korban Poltak Sinambela merupakan mandor atau agen bus Nice Trans. Sedangkan pelaku adalah kondektur (kernet) Nice Trans juga,"ujar warga di seputaran Simpang Amplas.

Dikatakan warga, Poltak Sinambela tinggalnya bersama kakaknya di Pasar XII Dusun III Marendal II Kecamatan Patumbak Deli Serdang, dan belakangan karena cekcok dengan kakaknya, korban tinggal di dekat pabrik roti, Amplas.

Sementara pelaku yang dipanggil dengan sebutan Palembang Sinaga tak diketahui alamat pasti tempat tinggalnya. 

"Kalau Sinaga (pelaku) kami tidak tau dimana tempat tinggalnya, setau kami dia itu kondektur (kernet) bus Nice dan sering mangkal di Simpang Amplas warga pendatang, katanya si Naga itu orang Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) dan kakaknya ada di Pematang Siantar,"ujar seorang pria bertubuh tegap yang tak ingin namanya dipublikasikan.

Disebutkan warga, peristiwa itu terjadi pada 5 Nopember 2021 sekira pukul 17.00 wib, dan kejadian itu berawal dari depan tempat peberhentian bus Nice Trans. Saat itu pelaku menaikkan penumpang sebanyak 6 orang,  lalu meminta uang komisi  Rp 10 ribu kepada kondektur bus Nice.

"Kondektur bus Nice itu pun memberikan uang komisi Rp10 ribu kepada pelaku. Melihat pelaku menerima uang,  korban lalu marah-marah dengan mengatakan kepada pelaku, kok kau minta uang sama kondektur itu, apanya maksud mu, jangan kau minta-minta uang disini. Nah gara-gara uang Rp10 ribu itu, terjadilah pertengkaran, berikutnya menjurus perkelahian,"kata warga.

Masib menurut warga, korban (Sinambela) sempat memukul pelaku (Sinaga) 2 kali, tapi Sinaga tidak melawan. Tak sampai disitu, korban juga sempat 2 kali mengejar-ngejar dan melempar pelaku dengan menggunakan batu, hanya saja pelaku lari ke belakang arah ke terminal Amplas.

Tidak lama kemudian, jelas warga pelaku mendatangi korban yang lagi minum tuak bersama temannya di bawah kolong jembatan fly over. 

Ditempat itulah korban ditikami oleh pelaku, karena sepengetahuan warga yang melihat korban sempat berjan menuju lapo tuak dan warung nasi dalam kondisi berdarah-darah.

Warga yang di warung itu sempat menanyakan kepada korban, kena apa kau, kok badan dan wajah mu berdarah, disitu korban sempat menjawab "Aku ditikam Sinaga,"bilang korban pada warga yang berada di warung nasi tersebut.

Melihat keadaan korban berlumuran darah, lalu warga membawanya ke rumah sakit Ridos Jalan Panglima Denai dengan mengenderai becak bermotor (betor). Namun pihak rumah sakit tidak mampu melakukan pengobatan, lalu korban dibawa ke rumah sakit Mitra Medika Jalan  Sisingamangaraja, Amplas. Tapi nyawa korban sudah tak terselamatkan lagi.

Terkait motif kasus ini, masih simpang siur. Ada yang mengatakan masalah penumpang dan juga ada yang mengatakan pelaku minta uang Rp 10 ribu sama korban, karena pelaku tidak kerja dan tidak punya duit, namun tidak dikasih oleh korban, bahkan pelaku dimarahi.

Sementara informasi terakhir, jenazah Poltak Sinambela dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan oleh personil Polsek Patumbak guna otopsi. Setelah itu, jenazahnya dibawa ke rumah duka di wilayah Tanjung Morawa Warung Seri.

Mengenai pelaku, warga tidak mengetahui jelas. Palembang Sinaga diketahui merupakan sosok  pendiam, tubuhnya kecil dan memiliki tato di lengan. (put)

Komentar Anda

Terkini