MEDAN, KLIKMETRO.COM - Untuk kesekian kalinya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Hj Netty Juniati Siregar kembali menyosialisasikan produk hukum daerah Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Kota (SKK) Medan. Hal ini dinilai penting karena masih banyak masyarakat belum mengetahui adanya program Universal Health Converage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) yang sudah diluncurkan Pemko Medan sejak Desember 2022 lalu.
"Tak bosan-bosan saya ingatkan kepada masyarakat ada program UHC JKMB yang gratis untuk berobat, dan cukup dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Sekarang ini jangan takut berobat, walau pun iuran BPJS tertunggak tetap bisa berobat gratis melalui program ini," kata Hj Netty Siregar dalam kegiatan Sosperda Nomor 4 Tahun 2012 yang dilaksanakan di Jalan Selamet Ketaren simpang Jalan Kapten M Jamil Lubis, Medan Tembung, Sabtu (4/11/2023).
Legislator Gerindra ini juga memberi kesempatan kepada ratusan warga yang hadir untuk menyampaikan aspirasi. Baik itu mengenai kesehatan, pelayanan publik dan lainnya. Karena dalam kegiatan ini turut dihadirkan berbagai organisasi perangkat daerah maupun instansi. Diantaranya dari Dinas SDABMBK Kota Medan yang diwakili Darwin Effendy, Suleman Sundi dari Dinas Sosial Kota Medan, dr Lina Sari Kubis MKes, BPJS Kesehatan diwakili Ferry Sinaga dan M Susanto mewakili dari Lurah Bandar Selamat.
"Silahkan bapak dan ibu menyampaikan aspirasi. Saya juga sengaja menghadirkan perwakilan dari dinas untuk langsung menjawab pertanyaan dari masyarakat. Selain itu juga bapak dan ibu yang ada kendala mengenai KTP, KK, Akta Lahir dan lainnya, sampaikan saja kepada kami agar segera dapat dibantu," bilang dewan yang kembali maju di Pemilu 2024 ini untuk DPRD Medan di Daerah Pemilihan III meliputi Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur dan Medan Deli.
Hj Netty juga mengucapkan syukur dan terimakasih kepada Pemko Medan karena aspirasi masyarakat yang disampaikan kepadanya telah dilaksanakan dengan baik. Diantaranya perbaikan/pengadaan lampu jalan, pemangkasan pohon, perbaikan drainase dan perehaban jalan maupun gang.
"Adalah tugas saya menampung aspirasi masyarakat, kemudian meneruskan kepada Pemko Medan melalui OPD nya untuk ditindaklanjuti. Jadi bapak dan ibu silahkan menyampaikan pertanyaan atau pun keluhan agar sama-sama kita dapat solusinya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sejumlah masyarakat mengajukan pertanyaan dan usulan. Seperti disampaikan Anggi, warga Jalan Letda Sujono yang mengaku sudah memiliki BPJS dari pemerintah, namun anaknya belum terdaftar. "Apakah bisa anak saya didaftarkan di BPJS agar bisa berobat gratis?" tanyanya.
Sedangkan Kanura, warga sekitar menanyakan apakah BPJS bisa digunakan untuk konsultasi anak. Karena saat ini anaknya yang masih berusia 16 bulan terkesan malas makan. "Kalau konsultasi anak biayanya kan sekitar Rp 300 ribuan, apakah bisa dicover oleh BPJS Kesehatan agar gratis?
Sedangkan Salsabila, warga lainnya mengusulkan agar diadakan program pengecekan gigi, mulut dan mata untuk lanjut usia (lansia) secara gratis. "Kebanyakan mereka yang usianya di atas 50 tahun mengalami penyakit gigi dan mata. Sedangkan yang ada saat ini hanya pengecekan penyakit dalam saja. Saya mengusulkan agar diadakan program untuk pengecekan mulut dan mata untuk lansia,"ujar wanita berhijab itu dalam sesion tanya jawab.
Menjawab pertanyaan terkait kesehatan, Ferry Sinaga perwakilan dari BPJS menjelaskan, sekarang ini masyarakat tidak sulit lagi berobat karena sudah ada program UHC JKMB. Cukup dengan menggunakan KTP dan datang ke puskesmas untuk berobat. "Jika rawat jalan berobatnya ke puskesmas. Kalau urgen atau sifatnya darurat, bisa langsung ke rumah sakit," jelas Ferry.
Terkait konsultasi anak, Ferry mengatakan tidak dicover BPJS Kesehatan. Namun untuk perobatannya tetap dilayani oleh BPJS.
Kepala Puskesmas Mandala dr Lina Sari Lubis menambahkan, persoalan anak yang payah makan karena pola asuh. Untuk itu dianjurkan agar kaum ibu secara teratur membawa anaknya ke posyandu. Untuk usulan pemeriksaan gigi dan mata, dr Lina Sari mengatakan belum ada karena kurangnya peralatan. Saat ini yang ada program posyandu lansia untuk pemeriksaan kesehatan jantung, cek darah dan lainnya.
Tidak hanya persoalan kesehatan, warga juga menyampaikan berbagai persoalan. Seperti disampaikan Irwansyah Harahap, warga Lingkungan I yang meminta agar pemerintah memperhatikan kondisi jalan yang banyak berlubang maupun rusak. Sedangkan H Daulay, menayakan bagaimana memperoleh Kartu Indonesia Pintar. Sementara Fadil menyoalkan banyak pengangguran di lingkungannya dan meminta perhatian pemerintah. Ani dan Yustinani br Tambunan meminta agar mendapat bantuan dari pemerintah untuk janda-janda miskin.
Pertanyaan warga ini dijawab langsung oleh opd terkait yang menjelaskan bagaimana prosedur agar mendapat bantuan dari pemerintah maupun untuk perbaikan jalan dan pelayanan publik lainnya.
Di akhir kegiatan, Hj Netty memberikan cenderamata berupa payung kepada warga yang menyampaikan aspirasi. Masyarakat yang hadir juga diberi kue kotak, nasi kotak dan cenderamata sebagai apresiasi telah mengikuti kegiatan sosperda tersebut. (lbs/mar)