Petani di Batubara Keluhkan Pupuk Subsidi, Distanbun Akui Pasokan Berkurang 50 Persen

Rabu, 31 Januari 2024 / 17.58

Kabid holtikultura dan Sarpras Distanbun Batubara, Armen saat diwawancarai wartawan. (ft-ist)

BATUBARA, KLIKMETRO.COM - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Batu Bara akui pasokan pupuk subsidi berkurang dari sebelumnya. Terkait pemberitaan pupuk subsidi langka ternyata tidak hoax.

Kabid Holtikultura Sarana dan Prasarana Distanbun Batu Bara membenarkan adanya pengurangan pasokan pupuk subsidi hingga 50 % dari yang diusulkan, tidak hanya di Kabupaten Batu Bara tapi secara nasional. Rabu (31/1/2024).

"Kebutuhan pupuk untuk Batu Bara 5.944 Ton yang dialokasikan 3.132, 52% untuk urea dan 9.324 alokasi, 2.738 29,36% untuk NPK," ungkap Armen.

Armen juga mengucapkan terima kasih atas konfirmasi dari wartawan sehingga permasalahan pupuk subsidi clear dan terkait pernyataan Ngatijo yang mengatakan pupuk langka memang belum didistribusikan ke kios resmi. 

Karena pupuk subsidi belum masuk petani harus beli pupuk yang non subsidi agar perkembangan padi tidak terganggu.

"Keterlambatan distribusi pupuk karena awal tahun harus menyusun permohonan di E alokasi pupuk subsidi terlebih dahulu, sementara petani sudah menanam padi dan masuk masa pemupukan,"ujar Armen.

Armen juga akui pupuk subsidi disistribusikan ke kios tanggal 24 Januari 2024 dan kebutuhan petani sebagian sudah terpenuhi.

Sementara wartawan melakukan konfirmasi kepada petani (22/1) usai meliput petani gotong - royong menutup tanggul jebol yang mengakibatkan sawah kering.

"Pupuk subsidi sekarang sudah tinggal 2 jenis, urea dan ponskha (NPK) sementara ZA, SP36 sudah tidak di subsidi lagi," kata Armen.

Salah seorang petani di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Suardi alias Endong, juga mengatakan pasca di beritakan dimedia pupuk langka langsung turun.

"Sekarang untuk beli pupuk harus menunjukkan KTP dan apabila tidak terdaftar di Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak dapat," ucap Endong. (dani)

Komentar Anda

Terkini