![]() |
| Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pemulihan Akses Telekomunikasi di Balai Monitoring Medan, Sumatra Utara, Senin (1/12/2025). (ft-ist) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital memastikan pemulihan akses serta jaringan telekomunikasi pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, bisa berjalan cepat dan sesuai target.
Hal itu ditegaskan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pemulihan Akses Telekomunikasi di Balai Monitoring Medan, Sumatra Utara (Sumut), Senin (1/12/2025).
Meutya Hafid memastikan segera dilakukannya percepatan penanganan akses telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang tidak dapat beroperasi akibat terdampak bencana banjir dan longsor.
"Percepatan penanganan terus dilakukan di wilayah terdampak banjir dan longsor. Kita juga terus menghimpun dari lapangan apa kendala yang harus kita carikan solusinya," kata Meutya Hafid.
Ia mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh telah merusak sarana dan prasarana, termasuk jaringan telekomunikasi milik sejumlah operator.
Selain longsor dan banjir yang membuat jaringan kabel telekomunikasi terputus, putusnya aliran listrik di sejumlah wilayah terdampak bencana alam juga membuat BTS -BTS (Base Transceiver Station) milik sejumlah operator seluler tidak bisa beroperasi.
BTS sangat penting untuk menyediakan layanan telekomunikasi seluler, termasuk menyediakan sinyal untuk telepon dan internet.
Walaupun sejumlah operator sudah mengupayakan pemulihan jaringan dengan penyediaan genset, namun upaya itu tak dapat dilakukan secara maksimal. Genset juga tak dapat dioperasikan 24 jam akibat masih terbatasnya bahan bakar minyak.
"Secara perlahan akses telekomunikasi di beberapa wilayah terdampak bencana sudah mulai membaik, meski belum bisa sepenuhnya normal. Kita terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan agar jaringan telekomunikasi dapat kembali normal," katanya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan, bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat tersebut telah membuat sedikitnya 2.804 BTS milik operator seluler terdampak.
"Percepatan perbaikan akses komunikasi terus dilakukan di tiga wilayah itu. Ini agar masyarakat segera bisa berkomunikasi dengan keluarga dan juga bisa mengakses berbagai informasi resmi terkait penanganan bencana alam itu," katanya.
Akses Sibolga Terputus
Sementara dari rapat tersebut diketahui berbagai kendala yang dihadapi seperti BTS di daerah Sibolga belum bisa beroperasi dikarenakan akses yang masih terputus.
Sedangkan transportasi juga tidak bisa beroperasi, namun demikian pihak Operator akan sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan BTS didaerah terdampak tersebut. (mar)
