Memprihatinkan, Fasilitas Taman Dijadikan Lokasi Prostitusi dan Narkoba

Selasa, 17 April 2018 / 16.31
MEDAN, KMC - Fasilitas taman berupa mushola disoalkan beberapa anggota dewan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan saat rapat panitia khusus (pansus) pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPj Walikota Medan akhir tahun anggaran 2017 di ruang banggar gedung DPRD Medan, Selasa (17/4/2018).

Mereka menanyakan pengawasan taman karena banyak laporan masyarakat yang menyebutkan jika malam hari usai solat Isya, mushola disalahfungsikan. Bahkan di lokasi itu diduga sering digunakan sepasang muda-mudi untuk berbuat maksiat.

"Seperti bangunan mushola di Taman Stadion Teladan, kami dapat informasi di belakang mushola itu sering digunakan hal-hal yang tak baik dan diduga dijadikan lokasi prostitusi,"sebut H Asmui Lubis, anggota pansus LKPJ 2017.

Politisi PKS ini menyoalkan kurangnya pengawasan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan sehingga fasilitas di taman sering rusak, bahkan pagar di taman berhilangan.

"Sangat disayangkan fasilitas di taman tak terawat, bahkan tempat ibadah disalah gunakan. Padahal anggaran untuk pengawasan sudah ada,"bilang Asmui.

Anggota dewan lainnya juga menyoalkan keberadaan pedagang di dalam taman di Jalan Gajah Mada. Karena rumornya di lokasi tersebut sering terjadi transaksi narkoba.

Kadis Kebersihan dan Pertamanan, M Husni mengakui pihaknya sudah berkordinasi dengan kecamatan untuk menertibkan pedagang di seputaran taman. Menyoal fasilitas yang disalahfungsikan, Husni mengatakan sudah memberdayakan tenaga pengawas di setiap taman.

"Mereka bekerja aplusan untuk mengawasi 1x24 jam. Untuk Taman Teladan kami mengerahkan 4 pengawas,"sebutnya.
Dalam paparannya, Husni menyebutkan butuh anggaran Rp 600 miliar untuk dialokasikan, terutama buat lampu jalan. "Nantinya akan digunakan sistem komputerisasi, jadi diketahui mana saja lampu jalan yang mati," ujarnya.

Diwawancarai terpisah usai LKPJ berakhir, Husni menegaskan pihaknya tak membolehkan pedagang berjualan di dalam taman. Namun saat disoalkan adanya oknum yang mendapat keuntungan dengan menggunakan fasilitas kamar mandi di Taman Teladan dan menjadikan taman sebagai areal parkir, Husni malah balik bertanya.

"Itu siapa yang mengutip? Kami tak ada mengutip bayaran untuk masuk kamar mandi. Kami juga tak membolehkan ada parkir di dalam taman,"ucapnya.

Dipertegas kembali oleh wartawan, ada oknum okp yang membisniskan fasilitas taman. Lagi-lagi Husni berkilah pihaknya tak ada melakukan pengutipan apapun. "Tak ada itu, kami tak ada mengutip apapun," katanya sambil berlalu.

Untuk diketahui, fasilitas di Taman Stadion Teladan yang selayaknya untuk umum malah dibisniskan oleh preman setempat dan diduga kerjasama dengan oknum dinas di sana. Pengguna kamar mandi diharuskan bayar. Selain itu areal di dalam taman dijadikan lokasi parkir bagi pengunjung di sana. (mr)
Komentar Anda

Terkini