DPRD Medan Himbau Masyarakat Tahan Diri Tanggapi Teror Bom di Surabaya

Senin, 14 Mei 2018 / 18.36
MEDAN, KMC - Tragedi teror bom yang terjadi di Surabaya yang mengakibatkan banyak korban, mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya dari DPRD Medan.

Apalagi tindakan pelaku dinilai sadis dan tidak berperikemanusiaan. Untuk itu, warga diminta menahan diri dan pihak Kepolisian segeta meningkatkan keamanan dimana saja. “Ini mau bulan suci Ramadhan, umat muslim perlu nyaman menjalankan ibadah puasa. Polisi juga harus mengantisipasi jangan sampai ada gesekan, ” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan Drs Herri Zulkarnain M pada wartawan di DPRD Medan, Senin (14/5/2018).

Ketua DPD Demokrat Sumut ini meminta agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menahan diri dan jangan terpancing isu isu yang dapat menyesatkan. Warga diminta tetap waspada dan percaya bahwa tindakan itu merupakan ulah segelintir orang yang tidak bertanggungjawab.

“Seluruh masyarakat harus dapat ambil andil meredam suasana agar tetap tenang dan tidak terpancing. Kita percayakan pihak kepolisian mengusut tuntas dan ganjaran yang setimpal,”himbaunya.

Selain itu Herru juga meminta agar masyarakat lebih bijaksana menggunakan media sosial , seperti facebook, whatsapp, instagram, twitter dan lainnya agar tidak memperkeruh suasana dengan membuat status dan menshare berita yang bisa mengundang amarah dan kebencian.

"Masing masing kiranya dapat menjaga sehingga tercipta suasana yang kondusif,” harapnya.

Menurut Herri, khusus kepada Pemko Medan supaya memberikan instruksi kepada jajarannya hingga tingkat kepling supaya membentuk pos keamanan dan berkordinasi dengan pihak kepolisian. "Disini sangat diperlukan peranan kepala lingkungan agar lebih mengamati situasi lingkungannya dan jangan sampai muncul gesekan. Terlebih lagi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar dapat memberi kesejukan di tengah masyarakat,"ujarnya.

Seperti diketahui, ledakan bom dahsyat terjadi di tiga gereja Surabaya Jawa Timur, Minggu pagi (13/5/2018). Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan korban meninggal dunia dan korban luka luka.

Ke tiga Gereja tersebut yakni Gereja Santa Maria Ngagel Madya 1 Surabaya, gereja GPPS di Jl Arjuna Diponegoro Surabaya dan geraja GKI di Jl Diponegoro Surabaya.
Selanjutnya, beberapa jam kemudian kembali terjadi ledakan bom di Sidoarjo, dekat Polsek Taman. Besoknya, Senin (14/5/2018) kembali bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya. (riz)
Komentar Anda

Terkini