Pilkada Serentak Bermasalah, Surat Suara Banyak Salah Kamar

Selasa, 03 Juli 2018 / 19.22
Ilustrasi logo/sumber int.
MEDAN, KMC - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sumatera Utara yang berlangsung 27 Juni lalu tampaknya bermasalah. Masyarakat bingung karena kertas suara sama.
Setidaknya dari 8 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada berbarengan dengan pilgubsu, Kabupaten Langkat dan Deliserdang menuai permasalahan sama. Yakni masyarakat bingung karena model kertas suara pilgubsu dan pilbup sama, warna kertas juga sama. 
Akibat kebingungan itu, masyarakat jadi salah memasukkan kertas ke dalam kotak suara yang sudah dibedakan oleh petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Seperti diungkapkan Ketua KPU Langkat Drs Agus Arifin, persoalan itu muncul saat pilkada serentak berlangsung. Banyak masyarakat bingung karena kertas suara pilgubsu dan pilbup Langkat modelnya hampir sama. 
"Kertas dan warnanya sama, bedanya jika kertas dikembangkan. Karena di kertas Pilgubsu ada foto 2 paslon, Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah dan Djarot-Sihar Sitorus. Sedangkan Pilbup Langkat ada 3 paslon, Langkat. Nomor urut 1, Terbit Rencana Perangin-angin-Syah Afandi. Nomor 2 Rudi Hartono-Budiono dan nomor 3, Sulistianto-Heriyansah," jelas Agus.
Meski sudah ada petugas TPS menjaga kotak suara, namun masyarakat masih juga salah memasukkan surat ke kotak suara.
"Samanya bentuk dan warna bagian depan surat suara pilgub dan pilbub ini terbukti menimbulkan masalah dan ini kita temukan di TPS kecamatan Stabat,"ujar Agus, Selasa (3/7/2018).
Hal ini juga diakui Ketua PPK Langkat, Irma Bobi Sahputra. "Ada memang kejadian di satu TPS kami pemilih salah memasukkan surat suara ke kotak suara. Surat suara pilgub masuk ke kotak suara pilbup. Tapi kesalahan cepat diketahui dan diperbaiki dalam proses penghitungan," ucapnya saat ditemui wartawan di kantor PPK Stabat.
Dia berharap, ke depan ada kebijakan perbedaan warna depan untuk surat suara pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) yang akan berlangsung serentak pada 17 April 2019 mendatang.
Hal sama juga diungkapkan Ketua KPU Deli Serdang Timo Dahlia Daulay. Permasalahan ini terjadi di beberapa tps.
"Seperti di Kecamatan Sunggal, ada beberapa TPS warga salah memasukkan kertas suara. Semisal kertas suara pilgub dimasukkan ke kotak suara pilbup, begitu juga sebaliknya,"ujar Timo seraya mengakui paslon bupati di Pilkada DS hanya satu, yakni Ashari Tambunan dan M Yusuf Siregar dengan melawan kotak kosong. Namun diakui Timo permasalahan tersebut dapat teratasi pihaknya.
Timo juga berharap, pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pilpres) pada 17 April 2019 nanti, kertas suara memiliki perbedaan mencolok. "Agar masyarakat tidak bingung dan salah memasukkan kotak suara,"harapnya.
Sementara itu, pilkada di Tapanuli Utara ricuh. Massa menuntut dilakukan pilkada ulang dan menduga KPU Taput curang. Ada pun 3 paslon yang bertarung yakni, paslon nomor urut 1 Nikson Nababan-Sarlandy Hutabarat, paslon nomor urut 2 Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat-Frengki Pardamean Simanjuntak dan paslon nomor urut 3, Poltak Pakpahan Christmanto Lumbantobing-Hotman P Hutasoit.
Sebelumnya,  Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Sumut, Mulia Banurea menyebutkan ada delapan daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2018 bersamaan dengan Pilgubsu.
Yaitu Langkat, Deliserdang, Dairi, Batubara, Tapanuli Utara, Padangsidempuan, Padanglawas dan Padanglawas Utara. (riz/mr)
Komentar Anda

Terkini