Jembatan Sicanang Ambruk, Walikota dan Gubsu Jangan Saling Tunggu

Senin, 22 Oktober 2018 / 20.39
Nezar Djoeli, anggota DPRD Sumut.
MEDAN, KMC - Pemerintah diminta segera tanggap menanggulangi persoalan jembatan Titi Dua Sicanang yang ambruk beberapa hari lalu. Bagaimana tidak, hingga Senin (22/10/2018) akses warga Sicanang nyaris terputus total. Lantaran hanya pejalan kaki saja yang bisa melintas di jembatan darurat, sementara kenderaan bermotor tak bisa.

Anggota DPRD Sumatera Utara HM Nezar Djoely berharap Gubsu Edy Rahmayadi dan Walikota Medan Dzulmi S Eldin bergandeng tangan dengan kementrian dan segera melakukan langkah cepat menyelesaikan masalah jembatan. "Pemerintah harus cepat tanggap atas situasional yang terjadi. Khususnya pemerintahan kota dan propinsi. Pergunakanlah dana penanggulangan bencana untuk mengantisipasi dan membuat jembatan sementara,'' papar Ketua Komisi A DPRD Sumut ini, Senin (22/10/2018).

Lanjut politisi Partai Nasional Demokrat ini, apabila jembatan tersebut melalui kewenangan propinsi, nantinya akan diatur di R-APBN 2019. Namun untuk mengantisipasi agar aktifitas masyarakat tidak terhambat karena akses terputus, pihak propinsi dan pemerintah kota bahkan kementrian bergandengan tangan untuk dapat mewujudkan sebuah jembatan baru yang sifatnya temporary. "Atau mungkin saja kita bisa pergunakan melalui angkatan darat dengan kegiatan mereka membuat jembatan-jembatan yang spesial untuk kondisi darurat yang dibangun dalam waktu seketika,'' tukasnya.

Wakil rakyat asal pemilihan Sumut 1 Medan A ini menambahkan, persoalannya adalah, bagaimana walikota ataupun gubernur tanggap akan situasi yang terjadi. Jangan hanya saling tuding dan saling menunggu atas kewenangan-kewenangan siapa yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. "Tetapi jemput bola lah istilahnya, karena rakyat yang disana sangat membutuhkan perhatian terhadap jembatan disana. Mereka jadi harus menggunakan anggaran pribadi yang tentunya sangat merugikan mereka. Tentunya sangat meresahkan dan merugikan rakyat. Sekali lagi ayo kita sama bergandengan tangan untuk mendorong dana untuk pembuatan jembatan tersebut,"katanya.

Nezar menduga pihak Zipur memiliki jembatan sementara tersebut. Namun dia meminta agar sekarang ini semua pihak saling berkordirnasi.

"Hal yang penting sekarang ini lakukan kordinasi antara pangdam, panglima, gubernur, walikota, kapolrestabes dan forkopimda. Tanpa adanya kepedulian dari pemimpin-pemimpin di Sumatera Utara ini, kegiatan ini hanya saling tunggu, saling intip dan saling lihat saja. Takkan pernah ada terealisasi,"himbaunya.

Dia juga mengingatkan, apabila kepedulian pada kegiatan ini diperhatikan oleh pemerintah propinsi atau pun pusat,  tentu percepatan yang terjadi akan lebih dinamis dalam menyelesaikan jembatan tersebut. "Karena mengingat anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit, walau pun dia sifatnya darurat dan insedentil namun ini membutuhkan kordinasi dengan pihak-pihak terkait,"tukasnya.

Pasca ambruknya jembatan Titi Dua Sicanang, warga terpaksa menggunakan jembatan darurat yang hanya bisa dilalui pejalan kaki.
Untuk diketahui, jembatan Titi Dua Sicanang ambruk, Sabtu (20/10). Akibatnya, warga sicanang yang jumlahnya mencapai 11 ribu terisolir karena akses terputus. (maria)
Komentar Anda

Terkini