Jembatan Sicanang Tender Ulang, Kadis PU Bela Kontraktor

Kamis, 06 Desember 2018 / 23.04
MEDAN, KMC - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Khairul Syahnan terkesan membela PT Jaya Sukses selaku pengembang atau kontraktor pembangunan jembatan titi dua Sicanang yang roboh beberapa waktu lalu.

Khairul Syahnan beralasan bahwa ada faktor alam (force mayor) dalam insiden tersebut. Salah satunya, tidak adanya lagi hutan mangrove disekitar jembatan karena telah berubah menjadi tambak.

"PT Jaya Sukses termasuk yang berpengalaman di bidang kontruksi jembatan. Mereka ada beberapa proyek pembangunan titi atau jembatan di beberapa daerah termasuk Nias dan Samosir, namun ini terjadi karena faktor alam," jelasnya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi D DPRD Medan, Kamis (6/12/2018).

Hadir dalam kesempatan tersebut Tamasena Tarigan selaku penanggungjawab PT Jaya Sukses. Rapat sendiri dipimpin Sekretaris Komisi D, Ilhamsyah.

Mengenai pembayaran, ia mengatakan pihak PT Jaya Sukses telah menerima sekitar 39 % dari nilai kontrak yang berjumlah Rp11 miliar.

"Kalau pekerjaan jembatan itu akan ditender ulang dan dilanjutkan tahun depan. Kalau untuk uang muka 39 % itu tergantung rekomendasi dari TP4D (Tim Pengendali Pembangunan Pemerintah Daerah) dan Inspektorat," jelasnya.

"Masukan dari hasil rapat ini juga akan dijadikan bahan pertimbangan atau keputusan. Kalau memang karena alam, uang muka tidak bisa ditarik," ujarnya.

Perwakilan PT Jaya Sukses, Tamasena Tarigan mengungkapkan beberapa alasan mengapa sampai jembatan titi dua sicanang roboh, salah satunya karena abrasi atau pergerakan air laut.

Pada rapat yang dipimpin Sekretaris Komisi D, Ilhamsyah, Maruli Tua Tarigan, anggota komisi D mengusulkan agar jangan ada pembatasan tonase. Dia juga meminta pembuatan portal ditinjau ulang.
"Jembatan itu kan untuk masyarakat, jangan ada pembatasan tonase lah. Saya juga konsultan, jadi bingung kalau alasan rubuhnya jembatan karena masalah laut. Jaranglah masalahnya karena abrasi,"tukas Maruli. (mr/riz)
Komentar Anda

Terkini