Kinerja PLN 'Amburadul', Tetangga Kena OPAL, Meteran Warga ini Malah Kena Blokir

Selasa, 03 September 2019 / 20.18


Petugas PLN kawasan Medan Johor datang memeriksa meteran warga yang terblokir.
KLIKMETRO.com, MEDAN - Janji memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan ternyata tak sepenuhnya ditepati PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), khususnya PLN Cabang Medan, Ranting Medan Johor.

Kinerja PLN Medan Johor inii dinilai teledor, bahkan amburadul dalam melayani konsumennya. Hal ini dirasakan R Samsuri, Warga Komplek Johor Bahru Blok C 64D, Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe, Selasa (3/9/2019).

Pelanggan dengan nomor ID Meter 50171159325 ini, melaporkan karena tidak bisa mengisi tokennya."Saya datang ke kantor PLN Medan Johor di Karya Jaya pukul 07.30 wib menemui bagian pelayanan. Saya tanya kenapa nomor ID saya tidak bisa diisi pulsa listrik. Setelah dilakukan pengecekan petugas menemukan ketidak beresan, nomor ID meter saya diblokir," jelas Samsuri kepada wartawan di Medan.

Dia mengungkapkan, petugas di PLN Medan Johor kemudian menanyakan soal operasi listrik (opal) dan penggantian meteran. "Saya jawab tidak pernah kena opal dan meteran baru diganti sekira setahun lalu," ucapnya seraya menambahkan petugas lalu meminta dia pulang dan berjanji akan segera menindaklanjutinya dengan datang ke lokasi.

Sekira pukul 09.00 wib, seorang petugas PLN menelpon meminta agar memastikan nomor ID Meter di kartu dengan meteran. Selanjutnya sekira jam 11.00 wib, dua petugas berseragam OPAL datang ke lokasi melakukan pengecekan, namun keduanya malah kebingungan. "Bapak pernah kena opal," ucapnya menirukan petugas PLN.

Dua petugas itu memastikan kondisi meteran, namun tambah bingung ketika diceritakan kalau meteran tak bisa diisi pulsa listrik."Ini meternya sudah diganti Agustus kemarin, kena opal dan nomor ID Meter bapak diinput blokir. Sepertinya salah data ini soalnya yang kena opal tetangga bapak," ucap Samsuri menirukan ucapan petugas PLN.

Diakuinya, bahwa dirinya tidak pernah terkena opal dan meminta agar nomor ID Meternya dinormalkan kembali. Namun, kekecewaannya tak bisa tertahan. Dua petugas PLN tak kunjung memberi kepastian. "Sampai pukul 13.30 Wib tak datang lagi mereka, sementara listrik sudah mati," jelasnya.

Kepada wartawan, Samsuri mengaku merasa dibohongi PLN. "Saya sudah lapor, yang salah bukan saya, tapi kok pelayanannya tak sesuai dengan yang didengung-dengungkan," ujarnya kecewa.

Menyoal hal itu, Amelius Pasaribu yang diketahui merupakan Humas PLN Cabang Medan saat dikonfirmasi mengaku tak lagi menjabat humas. Dia menyebutkan dirinya sekarang bertugas di kawasan Medan Utara. "Maaf, saya bukan humas lagi. Silahkan saja datang ke Kantor PLN Medan Johor, karena itu sudah jelas salah dan harus segera diselesaikan," kata Amelius pada wartawan saat dihubungi via seluler.

Sementara, Humas PLN Wilayah Sumut Rudi Artono tak dapat dikonfirmasi wartawan. Berkali ditelpon via whatsapp, tak kunjung diterima.

Belakangan diketahui, listrik di rumah Samsuri kembali menyala. Namun dia harus menunggu hingga 8 jam lamanya lantaran petugas lama datang. Ketika ditanyakan kenapa meterannya terblokir, dua petugas yang datang ke rumahnya tersebut tak dapat menjawab.

"Kami disuruh kantor memasang meteran ini. Soal pemblokiran ID meter kami tidak tahu," kata petugas tersebut seperti ditirukan Samsuri. (mar)
Komentar Anda

Terkini