Bantah Tak Terlibat, Kediaman Akbar Buchori Digeledah KPK

Kamis, 31 Oktober 2019 / 18.26
Rumah Ahmad Himawan Buchori digeledah KPK (foto). Ft/int.
MEDAN, KLIKMETRO - KPK melakukan penggeledahan di rumah Akbar Himawan Buchori, Anggota DPRD Sumut di Jalan D.I. Panjaitan, Medan, Kamis (31/10/2019). 

Penggeledahan ini juga diduga masih sekaitan dengan kasus dugaan suap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. "Hari ini KPK melakukan geledah di Rumah Akbar Himawan Buchori yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan," sebut Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Namun setelah dicek di lokasi, rumah Akbar Himawan, tampak sepi. Security rumah yang diwawancarai membenarkan adanya petugas KPK yang datang pada pukul 08.00. 

Mereka datang dengan menaiki dua mobil yakni Fortuner dan Innova. Namun Security itu tidak mengetahui secara pasti  siapa yang melakukan pemeriksaan.

"Jam 11 mereka pergi. Gak kelihatan mereka bawa apa. Mobilnya di stand by kan terus soalnya,"ujar Security yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Sementara itu, pantauan di Kejatisu sejumlah pejabat Pemko Medan hadir menjalani pemeriksaan, Edriansyah hadir sekitar pukul 09.30 sedangkan Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis datang sekitar pukul 11.30, untuk menjalani pemeriksaan.

Dalam kasusnya, Dzulmi diduga menerima uang total sebesar Rp 580 dari Kepala Dinas PUPR Kota Medan, Isa Ansyari. Uang diduga diberikan dalam beberapa tahap.

KPK menduga salah satu peruntukan uang itu ialah guna menutupi perjalanan dinas Dzulmi pada Juli 2019 yang membengkak. Sebab, Dzulmi diduga melakukan perjalanan dinas ke Jepang dengan mengajak keluarganya, bahkan melebihi batas waktu.

Dzulmi disebut turut membawa istri, kedua anaknya, serta beberapa orang lain yang tak berkepentingan. Dalam masa perpanjangan liburan itu, Dzulmi juga diduga didampingi Kasubbag Protokol Pemkot Medan Syamsul Fitri Siregar. 

Bantah Terlibat, Ortopedi di Singapura 

Sebelumnya, Ahmad Himawan Buchori yang dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu, membantah dirinya ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) bersama Walikota Medan. Sebab dirinya berada di Singapura hendak menjalani operasi ortopedi.

Ia mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di Singapura dalam rangka memeriksakan kesehatan. Namun akibat pemberitaan tersebut, ia buru-buru kembali ke Indonesia karena tidak ingin isu menjadi semakin liar.

“Saya kemarin itu memang berangkat ke Singapura, sudah jauh hari buat jadwal dengan dokter ortopedi disana. Nah, selama disana saya memang menggunakan nomor seluler yang berbeda, sehingga nomor yang biasa saya pakai di Indonesia tidak aktif,” bantahnya seraya mengaku mengetahui dirinya dikaitkan penangkapan Walikota Medan setelah mendapat kabar dari saudaranya. (mar)
Komentar Anda

Terkini