Proyek Pemko Asal Jadi, 2 Tahun Gang Subur Lama Kebanjiran

Selasa, 29 Oktober 2019 / 18.39
Anggota DPRD Medan Syaiful Ramadhan meninjau kondisi saluran drainase di Jalan Brigjen Katamso, Gang Subur Lama.
MEDAN, KLIKMETRO - Lebih dari 2 tahun lamanya, warga di Jalan Brigjen Katamso, Gang Subur Lama, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun menderita banjir jika diguyur hujan deras. Bahkan banjir makin parah jika terjadi banjir kiriman yang mengakibatkan sungai meluap.

Kegelisahan ini lah yang terus menghantui warga selama bertahun-tahun jika hujan mengguyur. Ditengarai Pemerintah Kota (Pemko) Medan membuat proyek saluran limbah maupun saluran drainase asal jadi. Kondisi memprihatinkan ini diungkapkan Endrizal warga di kawasan tersebut saat menerima kunjungan Anggota DPRD Medan, Syaiful Ramadhan, Selasa (29/10/2019).

"Paling parah dua tahun ini, saat hujan mengguyur banjir di gang Subur Lama nyaris selutut orang dewasa," ungkap Endrizal.

Diakuinya, penyebab banjir di kawasan Gang Subur Lama dikarenakan buruknya saluran pembuangan yang langsung ke Sungai Deli. "Air menumpuk di sini, karena saluran pembuangan menuju sungai sangat kecil. Ini yang kami minta kepada Pemko Medan agar saluran ke Sungai diperbesar," jelasnya didampingi warga lainnya Muhammad Yakub.

Diungkapkan warga, adapun pengerjaan proyek limbah yang pernah dilaksanakan di kawasan tersebut tidak membawa dampak positif. Malah akibat proyek saluran limbah, kotoran dari buangan rumah tangga ikut meluap.

Dalam kunjungan tersebut, politisi PKS ini mengungkapkan, kondisi warga di Kawasan Gang Subur Lama sudah sangat memprihatinkan. "Kita sulit membayangkannya, lokasi Gang Subur Lama ini persisnya dekat dengan sungai sebagai tempat pembuangan saluran drainase, tetapi mengalami banjir," jelasnya.

Ada persoalan yang penting dalam permasalahan drainase di kawasan ini, kita melihat pembangunan drainase sepertinya asal saja dibuat tanpa memperhatikan situasi wilayah. "Kawasan Gang Subur Lama ini berada di posisi lembah, dan jika hujan aliran air dari Gg sebelah otomatis mengumpul di kawasan ini. Tetapi, saluran pembuangannya malah kecil. Ini kan aneh jadinya," ucap Syaiful saat menyaksikan kondisi saluran drainase.

"Jadi kedepan, kita mengharapkan pengerjaan drainase harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan. "Kalau asal-asalan yang begini akibatnya," kata Syaiful seraya berharap masukan warga kepada dinas terkait agar segera ditindaklanjuti. (mar)

Komentar Anda

Terkini