Akhyar Resmikan Bank Sampah Puspa

Senin, 25 November 2019 / 15.14
Peresmian Bank Sampah Puspa.
MEDAN, KLIKMETRO - Pelaksana tugas Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi meresmikan The Grade Clean dan Gold  Bank Sampah Pusat Pasar (Puspa) di Jalan Thamrin, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Senin (25/11/2019). Dengan kehadiran bank sampah, kini sampah bukan jadi masalah lagi dan memiliki nilai ekonomi dan bisa menjadi emas. 
Kehadiran  Bank Sampah Puspa yang diinisiasi PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan  sangat diapresiasi Plt Wi Kota. Sebab,  dinilai sangat positif dalam membangun kepedulian masyarakat sehingga dapat memanfaatkan sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah menjadi bernilai sangat ekonomis.  Ditambah lagi, sampah yang ada di bank sampah ini sudah dipilah menurut jenisnya sehingga sangat efektif mengurangi sampah yang kian hari semakin meningkat.
Dikatakan Akhyar, Kota Medan setiap harinya menghasilkan sebanyak 2.000 ton setiap harinya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.500 ton sampah telah diangkut Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Lalu, 300 ton sampah telah diambil goni botot, termasuk sejumlah bank sampah dan 50 ton sampah lagi diambil para pemulung.
Sisanya yang 150 ton lagi, ungkap Akhyar, disembunyikan masyarakat di lahan-lahan kosong sehingga menyulitkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengangkutnya.  "Sampah yang 150 ton ini baru ketahun setelah menumpuk dan menyebarkan bau busuk. Selain ditumpuk di lahan kosong, sampah itu juga dibuang ke parit maupun sungai. Inilah yang menjadi kendala kita selama ini," kata Akhyar.
Oleh karenanya Akhyar mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dengan menghadirkan Bank Sampah Puspa. "Kehadiran Bank Sampah Puspa mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi, karena memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja  dan penghasilan tambahan. Mari kita ambil manfaat sampah ini dengan berpedoman pada istilah from trash to cash," ungkapnya.
Di kesempatan itu,  Akhyar juga mengungkapkan, selain melalui bank sampah, ada juga yang telah mengelola sehingga memiliki nilai ekonomi. Salah satunya, jelas Akhyar, seperti yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Dikatakannya, sampah organik dengan menggunakan biaya yang murah telah dikonversi menjadi briket (bahan bakar). "Pasar briket sedang ditunggu sebagai pengganti batu bara. Selain mengatasi masalah kebersihan, tentunya langkah ini juga membuka lapangan kerja baru," paparnya.
Sebelumnya, Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Hakim Setiawan menjelaskan, pendirian Bank Sampah ini sebagai bentuk kepedulian dalam mendukung Pemko Medan mewujudkan kebersihan lingkungan. Hakim menjelaskan, selain Jalan Thamrim, PT Pegadaian sebelumnya juga telah mendirikan bank sampah di Jalan Bromo Medan. Dengan demikian sudah dua bank sampah yang telah didirikan. (rel)

Komentar Anda

Terkini