Akhyar Sebut 'Babi', Ini Komentar Anggota DPRD Medan

Senin, 18 November 2019 / 17.53
Plt Walikota Medan Ir Akhyar Nasution. ft/ist
MEDAN, KLIKMETRO - Pasca beredarnya video yang viral atas ucapan Plt Wali Kota Akhyar Nasution yang mengeluarkan statemen terkait pembuang bangkai babi di Kota Medan, menimbulkan berbagai tanggapan di kalangan DPRD Medan. Ada yang menilai hal itu wajar, namun ada yang menganggap ucapan tersebut tak pantas.

Seperti yang disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Rudiyanto SPdI kepada wartawan, Senin (18/11/2019). Dia mengaku sangat memahami apa yang dilontarkan Plt Walikota Medan tersebut sebagai puncak kekecewaan.

"Mungkin karena dia (Akhyar) kecewa, masyarakat Medan tak menjaga kebersihan. Apalagi permasalahan pembuangan bangkai babi tersebut sudah sangat di luar kewajaran,''ucapnya.

Pemko Medan disarankan untuk melakukan komunikasi lebih dekat dengan warga yang memelihara ternak tersebut. Rudiyanto mengharapkan, persoalan ini bisa segera dituntaskan dan kedepan Pemko Medan bisa benar-benar menerapkan Perda terkait larangan ternak kaki empat bisa dilaksanakan.

"Mau tidak mau, dan sudah menjadi keharusan Pemko Medan menjalankan produk hukum tersebut sehingga permasalahan serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang," harapnya.

Sementara, Dedy Aksyari Nasution menilai statemen Akhyar sebagai pimpinan Kota Medan tak pantas diucapkan.  

Sekretaris F-Gerindra DPRD Medan ini menyebutkan, mungkin Plt wali kota merasa kesal dengan kondisi banyaknya babi yang dibuang ke sungai sehingga mencemari lingkungan. Namun sekesal apapun, seorang pejabat publik harusnya bisa menjaga tata krama dan etika dalam berbicara, apalagi diliput oleh media. 

"Kalau tidak nyaman dengan keberadaan pembuangan babi ke sungai, hendaknya dicari solusinya untuk membersihkan sungai dari bangkai babi yang sudah meresahkan masyarakat,''ungkap Dedy. 

Namun selain membersihkan bangkai-bangkai itu, pemerintah juga hendaknya mencari solusi terhadap masalah yang kini sedang melanda Kota Medan. Saat ini, para peternak yang menghadapi musibah wabah kolera babi juga panik dengan kematian ternaknya.

Pasca banyaknya ternak yang mati, seharusnya pihak terkait menyemprotkan disinfektan ke kandang-kandang mereka agar virus itu tidak berkembang. Hal itu juga biasa dilakukan kepada ternak ayam yang terkena virus, ujar Politisi Partao Gerindra itu. 

Banyaknya ternak yang mati, membuat para peternak bingung untuk menguburkannya, karena kemungkinan lahan tidak ada. Pemerintah harusnya mencarikan lahan untuk mengubur ternak yang mati itu. Para camat, lurah dan Kepling yang paling dekat ke masyarakat, hendaknya bisa memberikan bantuan untuk peternak yang ternaknya mati, ujarnya. Begitu juga dengan penyakit ini, hendaknya ada solusi untuk mengatasinya, sehingga para peternak tidak terpuruk sekali karena peristiwa itu. 

Selain itu, pemerintah juga hendaknya melakukan sosialisasi kepada peternak agar mereka bisa lebih memahami cara beternak. Ditambah khusus di Kota Medan kalau memang sudah ada Perda pelarangan, hendaknya dipatuhi. Namun dengan kondisi sekarang, pemerintah harusnya melakukan sosialisasi agar Perda yang sudah dibuat bisa dipatuhi. 

Sebelumnya, beredar video statemen Plt Walikota Medan Akhyar Nasution ketika diwawancarai wartawan terkait aksi buang bangkai babi. “Kurang ajar yang buang itu, Babi yang buang babi itu di jalan,” lontar Akhyar menjawab pertanyaan wartawan. (mar)
Komentar Anda

Terkini