Pemkab Karo Perketat Distribusi Ternak Babi

Selasa, 12 November 2019 / 18.46
foto int.
KARO, KLIKMETRO - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hingga Selasa (12/11/2019) mencatat sebanyak 447 ternak babi mati akibat virus Hog Cholera atau kolera babi.

"Ratusan ternak babi yang mati berasal Kecamatan Laubaleng dan Kecamatan Kabanjahe," kata Kasie Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Siska Tarigan, Selasa (12/11/2019).

"Terbanyak ternak babi yang mati itu dari Kecamatan Loubaleng. Babi yang terserang kolera hanya dialami satu pemilik namun totalnya sebanyak 205 ekor babi," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus kolera tersebut, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo melakukan sosialisasi kepada para peternak.

"Kami lakukan sosialisasi bagaimana cara mencegah virus kolera ini agar tidak mewabah. Selain itu kita juga melakukan penyemprotan Desinfektan kepada ternak-ternak babi tersebut," ujarnya.

Selanjutnya,  Siska Tarigan juga mengatakan, pihaknya melarang dan menyarankan para peternak untuk tidak membeli babi dari luar kabupaten. "Ini untuk mencegah masuknya wabah virus kolera ini dari daerah yang sudah terkena kasus," katanya.
Selain itu, katanya, juga dilakukan pengecekan kesehatan terhadap ternak babi yang akan diperjualbelikan dan yang akan dipotong. 

"Ada petugasnya namanya Keurmaster. Petugas ini yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak babi tersebut," ujarnya.

Sebanyak 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir. Dari 11 kabupaten/kota tersebut, tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. (ant/km/mar)
Komentar Anda

Terkini