Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda bertukar cinderamata pada Plt Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution. |
Demikian disampaikan Wakil Wali kota Palembang Fitrianti Agustinda ketika mengunjungi Balai Kota Medan bersama sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemko Palembang, Selasa (26/11/2019). Dia berharap, Pemko Medan melalui OPD terkait diharapkan dapat memberikan penjelasan secara rinci terkait pengoperasian ATCS, terutama penggunaan arus lalu lintas tersebut.
Diungkapkan Fitrianti, walaupaun Kota Palembang telah memiliki Light Rail Transit (LRT) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas, jelas Fitrianti, tapi Pemko Palembang harus didukung pengoperasian ATCS, termasuk CCTV sehingga perlalulintasan Kota Medan dapat terpantau langsung.
“Saat ini kita sudah mengoperasikan ATCS dan telah memasang 15 titik kamera pengawas (CCTV) di sejumlah persimpangan di Kota Palembang. Tentunya jumlah ini masih kurang, sebab Kota Medan telah memiliki seratusan CCTV di persimpangan jalan. Untuk itu kita ingin mendapat masukan lebih jauh terkait ATCS serta CCTV, sebab kita ingin seluruh persimpangan di Kota Palembang dilengkapi CCTV,” ungkapnya.
Kedatangan Wakil Wali Kota Palembang beserta sejumlah pimpinan OPD diterima langsung Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir Akhyar nasution MSi didampingi Kepala Bappeda Kota Medan Irwan Ritonga, Kadis Perhubungan Iswar Lubis beserta Kabag Humas Setdako Medan Arrahman Pane.
Akhyar mengungkapkan, mobilitas lalu lintas di Kota Medan sangat tinggi. Pemko Medan juga akan mengkonversi angkutan kota menjadi bus serta rencana pengadaan LRT. Di samping itu dalam waktu tidak lama lagi, rel kereta api layang segera dioperasikan sehingga mendukung upaya untuk mengurai kemacetan. Sebab, tidak sedikit jalan inti di Kota Medan dilintasi rel kereta api sehingga berdampak dengan kelancaran arus lalu lintas.
“Upaya yang kita lakukan dalam mengatasi kemacetan arus lalu lintas tidak akan terwujud tanpa dukungan penuh masyarakat.Sebab, secanggih apapun alat yang dipasang dan sebaik mungin rekayasa manajemen lalu lintas yang dilakukan tapi tidak didukung disiplin dan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas, tentunya tidak ada gunanya. Jadi sangat mengharapkan dukungan masyarakat dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas di kota Medan,” jelas Akhyar. (riz/rel)