Bupati Sergai Ir H Soekirman meninjau harga kebutuhan pokok di pasar-pasar mengantipasi melonjaknya harga menjelang ramadan ini. |
Adapun pasar tradisional yang dikunjungi, antara lain Pasar Sei Rampah, Pasar Pekan Tanjung Beringin dan Pasar Bengkel, Kecamatan Perbaungan.
"Semua kebutuhan pokok di sini tersedia serta stok cukup. Mulai dari beras, gula, minyak goreng, telur, daging, tepung terigu dan bahan sembako lainnya serta keperluan sayur-mayur lainnya dan harga stabil,"ujar Soerkiman yang didampingi Wakapolres Sergai Kompol Sofyan, SH, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD,
Camat Sei Rampah, Camat Tanjung Beringin, Kepala BPS Herman SE, Kepala Desa serta pedagang pasar tradisional.
Diakui Soekirman, harga komoditi bawang merah mengalami sedikit kenaikan, namun harga lainnya masih relatif normal.
Tercatat, harga kebutuhan bahan pokok dipasar rakyat, yakni: beras IR 64 Rp. 10.600,-/kg, minyak goreng curah Rp. 11.500,-/kg, bawang merah Rp. 40.000,- s/d Rp. 48.000,-, bawang putih Rp. 28.000,- s/d Rp. 32.000,-, cabai merah Rp. 18.000,-/kg s/d Rp. 24.000,-/kg, daging sapi merata di kisaran harga Rp. 120.000,-/kg, ayam potong mengalami penurunan dari harga jual biasa Rp. 25.000,-/kg menjadi Rp. 16.000,-/kg.
Selanjutnya, harga tepung terigu dipatok dengan harga Rp. 8.000,-/kg, kelapa Rp. 9.000,-/gandeng. Untuk harga ikan masih stabil namun mahal pada jenis ikan tertentu. Sementara harga gula pasir di kisaran Rp.18.000,- s/d Rp. 20.000,-. Selanjutnya untuk ketersediaan gas LPG cukup dengan harga Rp. 16.000,- s/d Rp. 18.000,- untuk tabung 3 kg dan Rp. 120.000,- untuk LPG Tabung 12 Kg.
Pada kesempatan itu, Soekirman mengimbau terkait dengan pandemi Covid-19 ini. " Kami terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi aturan maupun protokol kesehatan, sehingga kita semua terhindar sekaligus dapat memutus rantai penyebaran virus Corona,"katanya menambahkan, Kabupaten Sergai hingga saat ini masih nihil positif Covid-19.
"Menjelang lebaran ada imbauan dari Kementerian Agama agar kita tidak melakukan kegiatan yang sifatnya secara beramai-ramai dan berkerumun untuk menjaga social distance, dan harus tetap menggunakan pengamanan untuk pelindung diri seperti masker serta cairan pembunuh kuman,"pintanya. (rel/mar)