SMSI Sumut Siap Bantu Pemda Berinovasi Sosialisasi 'New Normal'

Selasa, 16 Juni 2020 / 15.10
Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung (tengah), Wakil Ketua H Agus S Lubis dan Sekretaris Erris J Napitupulu (kiri).
MEDAN, KLIKMETRO - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut selaku salah satu konstituen Dewan Pers dengan jaringan lebih 75 media siber di propinsi ini siap membantu inovasi sosialisasi menuju tatanan normal baru (new normal).

Hal itu dinyatakan Ketua SMSI Sumut Ir Zulfikar Tanjung didampingi Wakil Ketua H Agus S Lubis dan Sekretaris Erris J Napitupulu kepada pers di Gubernuran Medan, Selasa (16/6/2020).

"Pemerintah daerah (Pemda), baik propinsi maupun kabupaten kota memegang peran kunci untuk menyosialisasikan new normal atau tatanan normal baru di tengah Covid-19 yang masih mewabah," ujar Tanjung.

Sosialisasi dimaksud, lanjutnya hendaklah benar-benar berkualitas, terukur dan dapat difahami secara cerdas oleh maayarakat. "Jadi perlu inovasi, bukan ala kadarnya. Untuk ini SMSI Sumut siap membantu," tegasnya.

        Tanjung yang juga anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut ini mengakui dari sejumlah parameter tampaklah bahwa dalam menuju tatanan normal baru pemda perlu didorong menciptakan inovasi-inovasi tentang penanganan Covid-19.

        "Salah satu inovasi mendesak adalah inovasi dalam ajang sosialisasi penerapan 'new normal life' setidaknya di tujuh sektor. Ketujuh sektor tersebut adalah pasar tradisional, pasar modern (mal dan minimarket), restoran, hotel, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), tempat wisata dan transportasi umum," ujarnya.

       Sekretaris Erris J Napitupulu menambahkan inovasi sosialisasi daerah dimaksud hendaklah memiliki beberapa kriteria yang terukur antara lain tentang kesesuaian protokol Covid-19, dapat direplikasi atau menjadi model yang dapat diaplikasi dan ditiru oleh daerah lain, adanya kreativitas dan sesuatu yang baru serta adanya kerja sama dan kolaborasi.

        "Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sektor usaha, tokoh masyarakat dan media untuk mengelola sosialisasi tujuh sektor ini, sebab tidak bisa dikerjakan sendiri melainkan perlu koordinasi, kolaborasi dan keterpaduan," ujarnya.

       Output inovasi tersebut lanutnya hendaklah berbentuk sosialisasi yang intinya dapat memperlihatkan bagaimana protokol Covid-19 dapat diterapkan dan kehidupan tetap bisa berjalan.

       Pelaksanaan implementasi dapat melalui berbagai sarana dan prasarana komunikasi termasuk melalui media massa. "Dalam hal ini, berbagai organisasi media harus dilibatkan dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) telah menyatakan sikap siap membantu pemda untuk menyosialisasikannya," ujarnya.

        Wakil Ketua Agus S Lubis mengakui tujuan utama inovasi sosialisaai tersebut hendaklah mampu membangun dan membangkitkan daerah-daerah untuk berinovasi di tujuh sektor tersebut, mencari dan mengimplementasikan inovasi tersebut dengan baik.

       Dengan bangkitnya pemerintah daerah akan menjadi penggerak wacana _new normal life_ dalam konteks nasional dan diharapkan masyarakat betul-betul memahami sosialisasi yang dibuat oleh pemerintah daerah.

      Mekanisme dalam menghimpun inovasi sosialisasi pelayanan publik penanganan Covid-19 dapat menggunakan banyak cara namun yang saat ini paling efektif masih melalui media massa.

        Inovasi sosialisasi dapat terukur antara lain sikap respon cepat tanggap atau Quick Wins, muncul pengetahuan publik atau Public Knowledge yang merupakan inovasi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta perilaku masyarakat tentang Covid-19 dan upaya pencegahannya, serta ketangguhan massal. (rel)
Komentar Anda

Terkini