Kasus Seksual Siber Marak, BULLYID Luncurkan Program Revenge Porn Help Centre

Minggu, 16 Agustus 2020 / 23.16
ft/ist.
JAKARTA, KLIKMETRO - BULLYID.org sebagai organisasi non Pemerintah yang berfokus pada memberikan dukungan kepada korban kejahatan siber dan membantu korban mengidentifikasi kasus yang dialaminya dengan sistem live chat secara gratis yang tersedia lewat laman website BULLYID.

BULLYID memiliki visi untuk mendistribusikan akses bantuan dukungan mental maupun pendampingan legal yang setara bagi masyarakat Indonesia. BULLYID bekerjasama dengan Halo Jiwa yang merupakan komunitas non profit yang mempromosikan kesehatan mental akan menyediakan tenaga ahli dari sisi psikologis berupa live chat lewat platform bullyid.org.

Dalam kerjasama ini, BULLYID juga bekerjasama dengan para tenaga ahli dari psikolog dan pengacara akan memberikan live chat support secara gratis yang berlangsung sejak tanggal 17 - 31 Agustus 2020.

Dalam merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, BULLYID sebagai organisasi yang diciptakan oleh anak bangsa, turut serta berpartisipasi dengan meluncurkan program terbarunya yakni Revenge Porn Help Centre pada 17 Agustus 2020. "Revenge Porn Help Centre dilatarbelakangi oleh maraknya kasus kejahatan seksual siber yang BULLYID terima selama masa pandemi COVID-19.

Berangkat dari permasalahan itu, BULLYID tengah membahas kerjasama dengan Direktorat Tindak Pidana Siber (DITTIPIDSIBER) Bareskrim Polri lewat program Revenge Porn Help Centre yang akan membantu dan melindungi korban kekerasan seksual lewat 1 langkah mudah.

Lewat laman website bullyid.org, korban dapat mengisi formulir online yang tersedia dan bisa mengirimkan bukti kekerasan seksual berupa screenshot," kata Agita Pasaribu, selaku Founder dari BULLYID.

Selanjutnya, BULLYID langsung meneruskan laporan ke DITTIPIDSIBER BARESKRIM POLRI untuk dapat ditindaklanjuti,dalam proses tersebut BULLYID akan mengupdate laporan korban melalui email secara berkala.

Agita Pasaribu, selaku Founder dari BULLYID menyatakan, tidak semua bentuk pelecehan meninggalkan bekas fisik. Jika masyarakat kita tidak menyadari bahaya dari cyberbullying, penderitaan ribuan penyintas yang terpaksa diam akan terus berlanjut."

BULLYID terus berupaya memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang online abuse di Indonesia dan memberikan layanan live chat support sebagai sistem pendukung bagi korban kekerasan online, khususnya kekerasan seksual.(cu)
Komentar Anda

Terkini