Pemko Medan Harapkan Pembangunan Jaringan Pipa Gas Segera Terealisasi

Rabu, 19 Agustus 2020 / 18.31
Konsultasi publik pembangunan jaringan pipa gas di Hotel Santika, Medan.
MEDAN, KLIKMETRO - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi mengaku senang dan sangat mengapresiasi  pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga melalui Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Kota Medan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menggelar Konsultasi Publik. Selain untuk memberikan penjelasan dan mendiskusikan lebih lanjut rencana KPBU, kegiatan ini digelar juga untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari Pemangku Kepentingan guna memastikan kesiapan KPBU.
Konsultasi Publik Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Bumi untuk Rumah Tangga melalui Skema KPBU ini dibuka Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kepala Bappeda Irwan Ritonga di Hotel Santika Medan, Rabu (19/8/2020). Selain berlangsung secara tatap muka kegiatan ini juga dilangsungkan melalui video conference.
Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Irwan Ritonga mengatakan Kota Medan merupakan bagian dari Pengembangan kawasan strategis nasional Metropolitan Medan Binjai Deli Serdang Karo (Mebidangro) yang modern dan berdaya saing maka pemasangan jaringan pipa gas untuk rumah perlu lebih ditingkatkan cakupan pelayanannya. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya hidup masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Dijelaskan Kepala Bappeda, di tahun 2018 sebanyak 5.000 rumah tangga telah tersambung Jaringan Pipa Gas. Tentunya hal ini telah memberikan manfaat oleh masyarakat berupa penyediaan sumber energi alternatif yang murah, aman dan ramah lingkungan. Oleh karenanya di tahun 2020  ini Pemko Medan kembali mengusulkan kepada Kementerian ESDM untuk pembangunan Jaringan Pipa Gas untuk Rumah Tangga.
Menurut Irwan Ritonga, konsultasi Publik Pembangunan Jaringan Gas bumi untuk rumah tangga Melalui skema KPBU ini dilaksanakan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan studi pendahuluan pembangunan jargas. Selain itu Konsultasi Publik ini juga untuk memberikan penjelasan, penjabaran dan mendiskusikan lebih lanjut rencana Pembangunan Jargas untuk rumah tangga melalui KPBU guna memperoleh tanggapan dan masukan dari para pemangku kepentingan serta memastikan kesiapan KPBU.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas, Alimuddin Baso, dalam sambutannya mengatakan, pertumbuhan penduduk akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan energi seperti BBM maupun LPG untuk kebutuhan bahan bakar rumah tangga. Menurut Baso,  konsumsi LPG nasional terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir sebesar 5,3%. Data realisasi volume LPG bersubsidi tahun 2019 sebesar 6,84 juta metrik ton.
Baso juga mengatakan Subsidi LPG dihitung dari selisih harga patokan dengan harga jual eceran LPG 3 Kg tanpa margin agen dan PPn. Pada tahun 2019, subsidi LPG yang dibayarkan berkisar antara Rp 4.306 – Rp 6.984 per kilogram (tergantung dari harga minyak dunia dan nilai kurs rupiah). (rel)
Komentar Anda

Terkini