PTPN III Kebun Gunung Para Diduga Gunakan Jasa Preman Hadang Wartawan

Minggu, 20 September 2020 / 13.20
Pria ini menghadang wartawan dan berjaga-jaga di depan gerbang kantor. 
SERGAI, KLIKMETRO - BUMN Holding PTP Nusantara III kebun unit Gunung Para, yang beralamat di Jalan Perintis Pendidikan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara dinilai melakukan tindakan tidak terpuji, dengan melakukan aksi premanisme terhadap beberapa awak media yang sedang melakukan konfirmasi.

"Apa kau,"hardik seorang pria yang berbadan tambun menghadang wartawan di depan gerbang Kantor Unit Gunung Para, Sabtu (19/9/2020), sekira pukul 15.37 Wib.

Kejadian tersebut, bermula pada saat beberapa awak media sedang melakukan investigasi ke lapangan tepatnya di lokasi Afdeling VI Kebun unit Gunung Para, adanya temuan di Afdeling yang merugikan perusahaan berplat merah tersebut.

Lisbon Siahaan, Sekjen Korps Senior Wartawan Indonesia (KOSWARI), menyayangkan sikap perbuatan tidak terpuji yang dilakukan managemen PTPN III Kebun Gunung Para.

"Tindakan yang dilakukan Manajemen PTPN III kebun Unit Gunung Para, dinilai arogan menggunakan jasa preman, dan tidak memahami tugas pokok Jurnalis yang dilindungi UU Pers NO 40 Tahun 1999 maupun UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik(KIP)," sebutnya.

Menurut pria berkepala plontos ini, meminta atas kejadian tersebut untuk mencopot Maneger Kebun Gunung Para yang menghalangi tugas wartawan.

"Kementrian BUMN dan Dirut Holding perkebunan PTPN III agar segera mencopot Wahyu R, selaku Manager ptpn3 unit Kebun gunung Para yang diduga mengarahkan preman untuk menghalang-halangi awak Media Delinews TV, Try Adytia dalam menjalankan tugas,"tegasnya kembali.

Ditempat terpisah, Robert Indra Girsang, selaku Pemerhati Perkebunan saat dihubungi diminta pendapatnya mengatakan, diduga pihak manajemen unit kebun Gunung Para, ada yang tidak beres, yang terjadi di dalam perusahaan tersebut, sehingga menghalangi tugas wartawan dengan menyewa jasa preman.

"Tidak pantas lah perusahaan sekelas kebun unit gunung para melakukan cara-cara barbar dan premanisme seperti itu,apa lagi sambil mengancam wartawan dan menutup pintu gerbang kantor. Itu perusahaan milik negara, Meski milik nenek moyang nya mungkin bisa saja dibenarkan,"katanya.

Robert menambahkan, agar Media dan LSM bersatu mengawasi kinerja manajemen kebun unit Gunung para. Sebab info dari sumber terpercaya, budaya KKN sudah lama berlangsung di Kebun unit Gunung Para ini.

Sumber juga membeberkan, supaya membongkar kasus yang terjadi di kebun unit Gunung para, terutama dana pemeliharaan. Sebab sudah terlalu lama praktek korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi di perkebunan kelapa sawit milik negara ini.

Hingga berita ini dilansir, Dirut Holding PTP Nusantara III ( Persero )Mohamad Abdul gani, GM serdang 1, Maneger unit gunung para, tidak dapat dihubungi terkait manajemen kebun unit gunung para yang di duga menyewa preman untuk menghadang wartawan yang akan melakukan konfirmasi.(tim)
Komentar Anda

Terkini