Luapan Sungai Padang Banjiri 3538 Rumah, Walikota : Segera Dilakukan Normalisasi Sungai

Sabtu, 28 November 2020 / 13.20

Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan meninjau lokasi banjir.

TEBING TINGGI, KLIKMETRO - Bencana banjir yang melanda Kota Tebingtinggi sejak Jumat (27/11/2020) sempat langsung surut. Namun debit air kembali naik Sabtu pagi (28/11/2020) dan meluas ke beberapa daerah di Tebingtinggi.

Kota Tebingtinggi kerap dilanda banjir yang diakibatkan luapan Sungai Padang. Pemerintah setempat telah melakukan upaya penanggulangan bencana banjir, termasuk berkordinasi dengan pihak Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dan BWSS II.

"Kota Tebingtinggi kembali kebanjiran akibat Sungai Padang yang meluap. Padahal program penanganan Sungai Padang itu sudah diajukan hampir 10 tahun yang lalu, tapi dalam tahap wacana perencanaan saja dan belum ada inplementasinya di lapangan,"kata Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan saat meninjau lokasi.

Walikota berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR memberi perhatian yang serius. "Kalau tidak ada penanganan secara permanen maka diperlukan penanganan darurat. Minimal melakukan normalisasi Sungai Padang dengan pengerukannya. Kemudian memperbaiki tanggul dan meninggikan tanggul-tanggul dan melanjutkan tanggul yang belum selesai dikerjakan," kata Walikota.

Lanjutnya lagi, lalu memperbaiki pintu-pintu klep yang ada yang masuk ke Sungai Padang tersebut agar sesuai standard dan bisa untuk tidak mengairi pemukiman masyarakat seperti saat sekarang ini. "Ini yang kami harapkan dan tentunya kalau ini rasanya mustahil tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian PUPR," katanya.

Terkait hasil pertemuan terakhir Walikota Tebingtinggi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatra II (BWSS), Walikota menjelaskan, pihak BWSS II mengatakan rencana normalisasi Sungai Padang baru masuk tahap studi, selanjutnya nanti masuk studi Bank Dunia NUSP untuk membuat kemungkinan perubahan dari pada normalisasi dengan membuat waduk di atas Sungai Padang agar ada tangkapan air. 

"Tapi itukan prosesnya lama, sementara banjir sudah menjadi rutinitas, oleh karena itu sementara belum dikerjakan, tentunya pemeliharaan daripada Sungai Padang ini perlu dikerjakan, itu yang kita mintakan. Karena Sungai Padang merupakan sungai nasional dan tanggungjawab PUPR, apalagi ini menyangkut 3 kabupaten/kota yakni Simalungun, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi," tegas Walikota.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Tebingtinggi Wahid Sitorus melaporkan, pihaknya belum sempat mendata jumlah korban banjir karena saat ini fokus di tahap evakuasi. 

"Data terakhir kemarin sudah 3.538 rumah yang terdampak banjir. Dari kemarin kita sudah menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir berupa beras dan mie instan. Pagi ini kita mendroping makanan  berbentuk roti," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya sudah mendirikan tenda-tenda dan posko kesehatan. "Yang jelas karena debit air sangat ekstrim maka langkah pertama kita melakukan evakuasi warga yang terjebak didalam air. Banyak warga yang terjebak dan kita sudah menurunkan perahu karet sebanyak 7 unit untuk evakuasi. Dan sementara ini Basarnas juga sedang menuju kedaerah-daerah yang memerlukan evakuasi," jelas Wahid.

Sebagaimana diketahui hari ini banjir luapan Sungai Padang yang melanda 5 kecamatan di Tebingtinggi semakin meluas dan sudah membanjiri 14 kelurahan yang ada. Warga mulai mengungsi ke posko yang disediakan. (mar)
Komentar Anda

Terkini