Mensos Kunker ke Simalungun, Pastikan Bantuan Sosial Sampai ke Masyarakat

Kamis, 12 November 2020 / 20.23

Menteri Sosial RI, Juliari P Batubara melakukan kunjungankerja di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut.

SIMALUNGUN, KLIKMETRO - Menteri Sosial  RI,  Juliari P. Batubara melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. 

Dalam kunjungannya, Mensos Juliari, untuk memastikan bantuan sosial ditangan masyarakat hingga dirasakan manfaatnya untuk masyarakat terdampak pandemi. Dihadapan masyarakat dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dia temui, Mensos Juliari menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Sumatera Utara.

"Saya meneruskan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Sumatera  Utara. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Simalungun, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi,"  terangnya, saat menyaksikan penyaluran BST di Balai Karya Murni di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (12/11/2020).

Usai melakukan pertemuan, Mensos menyaksikan pencairan Bansos Tunai (BST) di Kelurahan Perdagangan, dan Kantor BPR Bandar Jaya, untuk menyerahkan bantuan kepada pesantren dan gereja senilai Rp1 miliar.

Mensos mengatakan, Pemerintah bertindak cepat dalam menangani dampak Covid-19, baik dari aspek kesehatan,  perlindungan sosial maupun penguatan perekonomian. 

"Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk kami para menteri, untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan. Kemensos yang bertugas di bidang perlindungan sosial,  segera melakukan refocussing program dan realokasi anggaran dan selanjutnya menyalurkan berbagai bansos untuk masyarakat terdampak pandemi, " kata Juliari.

Situasi penanganan dampak pandemi, Kementerian Sosial berada dalam klaster penyelenggaraan program jaring pengaman sosial (JPS). Kemensos mendistribusikan berbagai bantuan sosial (bansos) baik itu reguler, bansos khusus dan bansos tambahan.  

"BST ini adalah salah satu bansos khusus untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat yang tertekan oleh pandemi. Semoga bantuan ini bermanfaat. Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya,  jangan dipakai untuk membeli rokok," ungkapnya. 

Dia berpesan kepada Pemerintah Daerah untuk mengecek penerima bantuan. Bila sudah "naik kelas" untuk tidak diberikan bantuan lagi.  "Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan. Jadi ada asas keadilan," tambah Mensos. 

Sementara itu, Kabupaten Simalungun merupakan Kabupaten dengan serapan tertinggi dan tercepat di Sumatera Utara. Hal ini berkat dukungan dari berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah.

Mensos mengapresiasi capaian Pemkab Simalungun, dan semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan BST di berbagai daerah di tanah air.  Mensos mengingatkan agar dalam setiap kegiatan terutama dalam penyaluran bansos memperhatikan protokol kesehatan. 

"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, jajaran Kemensos,  pemerintah daerah, direksi PT Pos Indonesia, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu. Atas kerja sama dan kerja keras kita semua, Program BST ini bisa berjalan dengan baik, "ungkapnya.  

Mensos menerangkan, bahwa Provinsi Sumatera Utara mendapat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI berupa, Program Sembako sejumlah 768.882 KPM, dengan nilai Rp1.657.086.100.000. BST dengan jumlah  558.759 KPM senilai nilai Rp.2.244.623.900.000,  Bantuan Sosial Tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai  Rp.8.192.500.000,-.

Untuk Kabupaten Simalungun sendiri mendapat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI, berupa Program sembako sejumlah 44.020 KPM, dengan nilai Rp.97.148.650.000,-, BST sejumlah 41.592  KPM, dengan nilai Rp.152.404.800.000. 

BST merupakan bansos khusus Kemensos yang menjangkau 9 juta KPM terdampak pandemi di luar Jabodetabek. Pada salur Gelombang 1 periode April-Juni 2020 indeks sebesar Rp600 ribu/KPM/bulan. Pada salur Gelombang 2 yakni Juli-Desember 2020, indeks sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan.  

Salah satu KPM BST Kemensos Hamdayani Sinaga mengungkapkan manfaat positif dari BST, pria 49 tahun ini berjualan kebutuhan sehari-hari di warungnya, di Desa Perdagangan, Kecamatan Bandar.  Dengan 3 anak dimana satu masih sekolah, Hamdayani merasa hasil jualannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

"Dulu sehari bisa dapat Rp150 ribu. Setelah pandemi kadang-kadang dapat Rp50 ribu. Untuk biaya yang masih sekolah ini ya agak berat pak, "katanya. 

Ayah 3 anak itu mengaku beruntung di saat sulit ia mendapatkan BST. Aparat desa yang melakukan pendataan memasukkan namanya dalam daftar penerima BST. Ia mengaku sudah menerima BST sejak pertama program ini berjalan pada Gelombang I dengan indeks Rp600 ribu. 

Kedatangan Menteri Sosial Juliari Batubara disambut Pemkab Simalungun dengan menyajikan pameran kube, e-warung dan beberapa hasil UMKM dari Kecamatan Bandar.

Bupati Simalungun JR.Saragih, dalam kesempatan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Menteri Sosial, yang sudah datang ke Simalungun untuk memantau penyaluran Bantuan Sosial Tunai.

"Kita patut berbangga dan bersyukur atas kehadiran bapak Menteri Sosial, untuk selanjutnya kita siap menerima arahan dari Kementerian," pungkas JR. (TP) 


Komentar Anda

Terkini