![]() |
Kondisi jalan rusak parah mengganggu pengangkutan TBS menuju PKS. |
ASAHAN, KLIKMETRO.COM - Jalan merupakan salah satu sarana penting dalam upaya pencapaian produksi agar hasil panen bisa optimal. Selain jalan produksi, jalan penghubung juga tidak kalah penting untuk diperbaiki agar hasil panen tandan buah segar (TBS) bisa secepatnya diangkut ke pabrik kelapa sawit (PKS) guna dilakukan proses pengolahan dalam waktu 24 jam. Pasalnya, semakin sedikit Free Carry Acid (FFA) yang terbentuk, sehingga semakin baik tingkat produktivitas mutu (CPO) yang dihasilkan.
Salah satu program utama manajemen PTPN IV Medan sebagai salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan fokus dalam perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan.
Akan tetapi dilapangan saat ini, jalan produksi maupun jalan penghubung hampir di seluruh Afd kebun unit [PAM] mengalami kerusakan yang sangat memprihatinkan.
Terutama di jalan produksi dan jalan penghubung di AFD 3,4 dan 8,9 sangat parah, sehingga hasil panen tidak bisa maksimal terangkut menuju Pabrik kelapa sawit (PKS) Pasir Mandoge dan mengakibatkan banyak TBS mengalami restan.
Berdasarkan hasil pantauan awak media yang turun langsung ke lokasi, menemukan Truck angkut (TBS) milik vendor yang mengangkut hasil panen milik PTPN IV kebun unit PAM kesulitan ketika melintasi areal jalan produksi yang berlumpur, berlobang dan rusak parah, Sehingga angkut hasil TBS menuju PKS sudah pasti terganggu. Namun sampai saat ini belum ada perbaikan jalan penghubung yang rusak parah dari pihak manajemen kebun unit PAM.
Ditempat terpisah seorang masyarakat kampung Huta bagasan berinisial "TS' yang sering melintasi jalan tersebut merasa sangat kecewa kepada pihak PTPN IV kebun unit PAM dan PT SPR.
"Tidak pernah jalan separah ini bang, ini jalan lintas perkampungan, rusak nya akibat muatan truck angkut sawit milik kebun unit PAM dan PT SPR[sari persada raya] yang selalu melintas melebihi tonase. Maka mereka harus bertanggung jawablah jangan buang badan," kesal TS.
Namun angkut hasil panen kesulitan ketika saat melintasi jalan penghubung tersebut, bahkan dilokasi alat berat di stabye kan berjaga jaga untuk menarik truk-truk yang terbenam.
T. Panjaitan, Pengamat Perkebunan berharap, agar jajaran direksi, SEVP OPS PTPN IV Medan turun ke lokasi memeriksa seluruh pekerjaan jalan di kebun unit PAM.
Menurutnya, bilamana ditemukan ada kesalahan dan kelalaian sudah selayaknya Manejer dan jajarannya di evaluasi kinerjanya, sebab alokasi anggaran untuk perbaikan infrastruktur dan peningkatan jalan di kebun unit PAM sudah lumayan besar. Namun dampaknya dirasakan sangat kecil.
"Bisa dikategorikan proyek gagal. Inilah akibat ketika ada proyek pekerjaan manajemen unit PAM dan jajarannya tidak efektif melakukan pengawasan. Terkesan jika ada proyek, pengawas dan vendor kita duga ada Kong-kalikong, sebab faktanya banyak pekerjaan perbaikan dan peningkatan jalan di kebun unit PAM jelas-jelas menyalahi spekteknis dan [RKS] namun kenapa selalu dibiarkan,"beber panjaitan.
Dikatakannya, Bila hasil produksi terhambat, akan berdampak dengan menurunnya persentase rendemen minyak milik PTPN IV dan berpotensi menimbulkan kehilangan minyak dan meningkatnya kadar air, tingginya asam lemak basah.
Sampai berita ini diterbitkan, Dirut PTPN IV Medan Sucipto Prayetno, SEVP OPS 1 Rizal damanik, GM distrik 1 Jimmy Silalahi dan Manejer unit PAM Denny Hutagalung belum bisa dikonfirmasi terkait hancurnya jalan produksi dan jalan penghubung di hampir seluruh AFD kebun unit PAM.(RG)