Diteror di Rumkit, Aktivis Anti Korupsi Korban Pengeroyokan Minta Perlindungan ke Polda Sumut

Sabtu, 06 Februari 2021 / 18.19

Aktivis anti korupsi Fakhrurozi datang ke Mapoldasu karena merasa diteror di rumah sakit oleh pelaku pengeroyokan.

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Aktivis anti korupsi Fakhrurozi, meminta perlindungan hukum ke Polda Sumut karena dikeroyok 3 orang suruhan diduga dari pelaku koruptor di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Dengan botol infus di tangan karena lari dari rumah sakit, pria yang akrab disapa Rozi ini tiba di depan Mapolda Sumut sekira pukul 11.00 WIB, Sabtu (6./2/2021). Kedatangannya yang hanya sendirian menimbulkan keprihatian kalangan wartawan yang bertugas di Poldasu,

"Meminta perlindungan dan pengamanan atas kenyamanan dan keselamatanku. Aku lari dari rumah sakit karena di rumah sakit pun dicari-ciri kelompok mereka (pelaku). Keselamatanku terancam, diteror. Kalau pun aku balik ke rumah sakit itu, aku minta pengamanan bang. Anggota di luar juga dikejar dan diincar mereka (pelaku)," kata Rozi pada wartawan di depan Mapoldasu.

Ketua LSM OMMBAK ini menambahkan, meski sudah melapor ke Mapolres Sergai, dirinya merasa tidak yakin aman. Sampai saat ini tidak ada respon dari pihak Polres Sergai.

"Aku sudah melapor ke Polres Sergai, namun seakan diabaikan, maka saya meminta perlindungan hukum ke Mapoldasu," kata Rozi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang disampaikan informasi ini melalui WhatsApp, membalas dengan tulisan emotion tanda terima kasih. 

Sebelumnya, Jumat 5 Februari 2021, Kombes Hadi Wahyudi mengaku akan mengecek laporan pemukulan aktivis anti korupsi Fakhrurozi ke Polres Sergai. "Trimksh mas, nanti kita cek ke Polres," tulisnya di laman WA.

Sementara Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang yang beberapa kali dihubungi melalui telepon, Sabtu (6/2/221), tak menjawab telepon meski nada sambungnya terdengar. 

Teror yang dihadapi aktivis anti korupsi ini mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat. Sejumlah awak media dan LSM pun berencana melakukan aksi damai ke Mapolres Sergei Bedagai atas insiden penganiayaan dan pengeroyokan tersebut. Berharap Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin Siregar menginstruksikan jajarannya agar mengusut kasus pengeroyokan itu hingga tuntas.

Rozi menceritakan, pada 4 Februari 2021 lalu,  sekira pukul 00.05 dini hari, dia dipukuli beberapa pria agar tak melakukan aksi unjuk rasa lagi atas dugaan korupsi dana desa di Kabupaten Sergai yang sedang disorotinya.

Setelah melapor ke Polres Serdang Bedagai, dengan bukti laporan nomor: STTLP/ 21/II/2021/SU/RES Sergai tanggal 4 Februari 2021, Rozi diopname di RS Melati Perbaungan. Namun dia mengaku, Jumat 5 Februari 2021 malam, menerima teror dari banyaknya Orang Tak Dikenal (OTK) yang berkumpul di depan rumah sakit, dan ada beberapa pria hilir mudik di ruang tempat dia dirawat.

"Bahkan teman yang pulang membesuk diikuti orang tak dikenal. Aku kuatir, makanya keluar dari rumah sakit dan meminta perlindungan hukum ke Polda Sumut," kata Rozi.

Rozi belum mengetahui proses lanjutan laporan yang dibuatnya di Polres Sergai atas pemukulan dirinya oleh 3 orang di Kafe R Two D Jalan Simpang Tiga Perbaungan, Kamis 4 Februari 2021 dini hari. 

Dalam laporan, Rozi mengaku dipukuli oleh Fadly Tarigan dan kawanannya yang diterima Bripka Jhon Hendry Hutabarat di Polres Sergai. (mar)

Komentar Anda

Terkini