TBS Buah Mentah Marak, Manajer PTPN IV Kebun Unit Marjandi Diduga 'Bungkam'

Selasa, 13 April 2021 / 21.51

ft/ist

SIMALUNGUN, KLIKMETRO.COM - Standart Perusahaan kelapa sawit dalam menentukan buah matang yang layak dipanen pada umumnya mengacu pada brondolan yang jatuh dibawah pokok, bila tidak ada brondolan yang jatuh bisa dipastikan buah tersebut masih kategori buah mentah.

Tidak hanya itu, PTPN IV Medan dalam melakukan panen TBS buah kelapa sawit, memiliki kriteria-kriteria dan SOP tertentu, serta didasari oleh  SE direksi, yaitu tiga brondolan per/ kg tbs.

Saat areal produksi lazimnya menentukan buah mentah atau tidak, intinya harus ada dulu buah yang  membrondol, jika belum ada yang membrondol jelas buah tersebut masih kategori buah mentah atau biasa disebut Fraksi 00.

Hasil penelusuran awak media, Sabtu (10/4/2021) di lokasi areal produksi afd 1-3 kebun unit marjandi menemukan adanya buah sawit hasil panen yang dicoret dengan huruf X yang artinya buah mentah [F 00X], namun buah mentah tersebut sudah dikoreksi oleh tim mandor panen atau pengawas afd.

Begitu juga ketika di PKS unit Bahjambi, awak media mendapat info dalam 1 hari tepatnya tgl 10 April 2021, hasil panen [TBS] kebun unit Marjandi tercatat di loding ramp 141 tbs Fraksi 00X dan 7 tbs Fraksi 00. 

Akibat banyaknya temuan buah mentah yang dipanen, bisa disimpulkan demi untuk mengejar hasil produksi yang sesuai dengan target di RKAP segala cara dilakukan oleh manajemen kebun unit Marjandi.

Jika dilakukan dengan cara-cara yang melanggar SOP perusahaan, akibatnya diprediksi akan sangat mempengaruhi hasil panen selanjutnya.

Begitu juga dampak buruk bila panen buah mentah secara terus menerus akan menciptakan stressing pada tanaman itu sendiri, karena secara fisiologis buah yang belum matang dan siap untuk dipanen, maka hasilnya tanaman kelapa sawit pasti akan mengalami stress dan memicu kondisi negatif.

"Jika kita menanen buah mentah, berarti kita telah memotong jalur generatif nya, namun generatif dalam konteks kurang baik bagi tanaman. Dimana resikonya adalah membentuk bunga jantan berlebihan pada tanaman kelapa sawit. Karena memotong buah mentah pada dasarnya mempercepat waktunya panen saja, tidak mempercepat buah tersebut menjadi masak. Memanen buah mentah juga menyebabkan over prunning / pemotongan pelepah yang berlebihan. Pemotongan pelepah berlebihan akan berdampak terhadap hasil fotosintesis.

Dengan pelepah banyak yang berkurang akan menyebabkan penyerapan unsur hara dan air semakin besar. Uuntuk itu dianjurkan jangan sampai memotong buah mentah secara berkesinambungan, karena bisa berakibat fatal yaitu penurunan hasil produksi secara perlahan,"kata Robet, pemerhati perkebunan.

Sayangnya awak media ini tak berhasil melakukan konfirmasi dengan Manejer Kebun Unit Marjandi, Tiodora Saragi, Minggu (11/4/2021), terkait banyaknya hasil panen buah mentah yang masuk ke PKS bahjambi. Hingga berita ini dipublis, Selasa (13/4), jawaban yang diharapkan untuk keseimbangan berita, tak kunjung didapat. (RG)

Komentar Anda

Terkini