Tetap Eksis di Masa Pandemi, BBPLK Medan Lepaskan 144 Peserta di Bursa Tenaga Kerja

Senin, 31 Mei 2021 / 19.33

BBPLK Medan menyelenggarakan Joint Practice pelatihan FBP dan pelatihan FBS di Restoran Swarna Dwipa BBPLK Medan, Senin (31/5/2021).

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Meski ditengah pandemi covid-19, namun tidak menyurutkan semangat para peserta mengikuti pelatihan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan. Awal Juni ini, BBPLK Medan melepas 144 peserta pelatihan yang sudah memperoleh sertifikasi ke bursa kerja maupun usaha mandiri.

Hal ini disampaikan Rahmad P Siregar, Koordinator Penyelenggaraan dan Pemberdayaan BBPLK Medan pada acara Joint Practice Pelatihan Food and Beverage Product (FBP) dan Pelatihan Food and Beverage Service (FBS) di Restoran ”Swarna Dwipa” BBPLK Medan, Senin (31/5/2021).

"Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui BBPLK Medan telah melatih 144 peserta dari 9 paket di bulan Juni ini. Semuanya sudah siap kerja,"ujar Rahmat didampingi Andri Misra, Kepala Jurusan Pariwisata bersama Ketua Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKLPI) Hasustan Kosim.

Rahmat menuturkan, dalam joint practice yang sudah diselenggarakan selama tujuh hari ini, BBPLK Medan sebelumnya telah mengundang para petinggi dalam dunia industri untuk melihat langsung live cooking yang dilakukan oleh peserta.

Diantara para petinggi yang hadir seperti PHRI Sumut, para pemilik hotel, Asosiasi General Manager Hotel, Asosiasi HRD Hotel, Asosiasi Chef, Bar Community, Disperindag, dan perbankan.

"Joint practice ini kolaborasi dari setiap sub-jurusan. Kita kolaborasi untuk jurusan waitress, pastry, barista, dan cookery. Empat jurusan ini menampilkan karyanya masing-masing," ungkap Rahmad.

Andre menambahkan, para peserta dilatih selama 40 hari hingga akhirnya akan mengikuti praktik final untuk memperlihatkan hasil selama ikut dalam pelatihan. "Kita melatih peserta hingga kemampuannya akan setara dengan diploma III. Kita harapkan lulus dari sini (BBPLK) peserta bisa ditempatkan di bursa kerja maupun mampu membuka usaha sendiri,"ujarnya seraya menyebutkan, diantara 144 peserta yang mengikuti joint practise saat ini sebanyak 50 peserta.

Rahmat mengakui adanya beberapa peserta yang masih dalam masa pelatihan namun sudah diterima bekerja di tempat lain. Seperti peserta di jurusan barista dan bakery, beberapa diantaranya sudah bekerja dan menghentikan pelatihan.

"Hal itu tidak masalah, karena pada dasarnya kita melatih peserta agar bisa bekerja. Peserta ini lalu menanyakan bagaimana dengan sertifikasinya? Kita bilang, silahkan bekerja, nanti saat ujian ikuti saja agar dapat sertifikatnya," ungkap Rahmad seraya menegaskan tak ada pembiayaan apapun bagi peserta pelatihan.

"Semuanya gratis. Uniformnya (seragam) dan sepatu kita sediakan. Tak ada biaya apapun,"imbuhnya.

Rahmat memaparkan mengenai rekrutmen, masyarakat atau calon peserta yang mau ikut pelatihan melakukan pendaftaran secara online. Kemudian dilakukan ujian secara tertulis. Bagi yang lulus ujian tertulis, barulah bisa menjadi peserta yang kemudian bisa ikut pelatihan sesuai kelas yang diinginkan. 

"Bagi masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan BBPLK Medan, bisa mengikuti media sosial BBPLK Medan di Instagram: @bbplk_medan (https://www.instagram.com/bbplk_medan/) serta facebook di:https://facebook.com/BBPLKMedan,''sebutnya.

Pada kesempatan sama, Hasustan Kosim menyebutkan adanya aplikasi wefix untuk kalangan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja sesuai bidangnya. "Dengan aplikasi, mereka yang butuh tenaga kerja bisa melihat calon-calon tenaga kerja, sertifikatnya juga dipampangkan termasuk upahnya,"kata Hasustan.

Dia juga mengakui adanya penurunan peserta pelatihan karena pandemi covid, namun yang mendaftar untuk menjadi peserta BBPLK Medan cukup banyak. Tapi kuotanya dibatasi. "Biasanya 20 paket, dalam artian 1 paket itu 16 peserta. Tapi karena covid, anggaran pun terbatas. Kita tak banyak menampung dan membatasi peserta," ujarnya.

Kembali ke Rahmat, dia menyebutkan, terdapat dua jurusan unggulan dari BBPLK Medan, diantaranya jurusan konstruksi dan jurusan pariwisata. "Meskipun menurun karena pandemi covid, inovasi yang kita lakukan tidak terhambat, kita terus melakukan penyesuaian dan inovasi metode pelatihan,” ungkapnya seraya menyebutkan, menghadapi masa pandemi covid-19, salah satu inovasi BBPLK Medan yakni melakukan pengembangan model pelatihan online agar masyarakat dapat mengakses pelatihan di rumah.

"Melalui program kartu prakerja, pada masa pandemi pelatihan dilakukan secara daring dan luring,"pungkasnya.

Sementara amatan wartawan, sebanyak 50 peserta pelatihan berkolaborasi dengan karyanya masing-masing dan menyajikan makanan serta minuman kepada undangan. Sikap ramah melayani tamu yang hadir serta makanan dan minuman berbagai varian cukup mengundang selera ini, mendapat apresiasi dari jurnalis.(mar)

Komentar Anda

Terkini