Takut Razia PPKM Darurat, Pedagang Jamu Kocar-kacir Tutup Jualan Walau Belum Dapat Uang

Senin, 19 Juli 2021 / 17.39

Pedagang jamu segera menutup jualannya karena kuatir diterbitkan petugas PPKM.

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Para pedang jamu di pinggir jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas kocar kacir, dan terpaksa menutup jualannya walaupun belum dapat uang, karna takut kena Sanksi oleh petugas gabungan pada saat Razia PPKM Darurat.

Ketakutan para pedagang jamu itu disebabkan petugas tidak punya hati langsung main bentak. Setiap datang razia pasti selalu berbicara kasar dan mengancam akan menutup usaha serta dikenakan sanksi.

Menurut pedagang jamu, sebenarnya mereka bukan bandal seperti yang dikatakan para putugas itu, tapi keadaan yang tidak memungkinkan. "Kalau tidak jualan mau makan apa, jaulan jamu ini cari malam untuk makan siang, apa lagi selama PPKM Darurat ini pendapatan terus merosot, bagaimana kalau tidak jualan,"ujar pedagang itu.

Selama ada larangan untuk berjualan, pada masa PPKM Darurat ini, selerti jualan narkoba aja kami, harus main kucing-kucingan, sebentar buka sembenr tutup dan parahnya lagi gerobak terpaksa di singkirkan dulu agar tidak kelihatan berjualan, setelah aman baru dibuka kembali.

"Caba banyangkan ini malam sudah pulul 22.00 Wib baru dua gelas jamu yang laku," kata pedagang jamu dengan suara parau menahan kesedihannya di lapak jualannya, Sabtu (17/7/2021) malam.

Padahal kata pedang jamu itu, kalau jamu adalah obat tradisional, dan lagi pula orang yang membeli satu-satu artinya tidak terjadi kerumunan, bahkan sekarang setiap pembeli kebanyakan tidak minum disini

Dengan wajah kecewa, para pedagang jamu ini kembali menceritakan, selama razia PPKM Darurat ini gencar-gencarnya, mereka juga pernah tiga malam berturut-turut tidak jualan, tapi tidak mampu, karna tidak ada uang untuk makan.

"Sebenarnya kami jualan jamu ini, bukan cari untuk kaya tapi hanya cari makan, mana mungkin bisa jualan jamu menjadi kaya, tapi kalau untuk makan pasti bisa,"bilangnya lagi.

Mereka (para penjual jamu) sangat berharap diberi kelonggaran, untuk jualan jamu yang semua orang tau kalau jamu juga bagian dari obat, yakni obat tradisional.

Disebutkannya, yang sedihnya lagi kalau sudah petugas PPKM datang, pelanggan yang mau minum jamu bisa tidak jadi. "Terpaksa kami memilih cepat membereskan barang dan langsung tutup dan bahkan terkadang pulang walau hanya beberapa jamu yang baru laku,''ujarnya lagi dengan raut wajah kecewa sembari mendorong gerobaknya. (put)

Komentar Anda

Terkini