Toke Pasir Tewas Dibantai, Bermula Dendam Karena Sering Disepelekan

Minggu, 25 Juli 2021 / 23.28

Bandot (foto kiri) dan korban semasa hidupnya (foto bawah).

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Pasca tewasnya Abdul Dani (30) alias Dani Oncu di lokasi tanah garapan Jalan Pertanian, Gang Sawah, Desa Marindal, I Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, pada Kamis (22/7/2021) kemarin sore, ternyata tidak hanya berlatar belakang soal sparepart lahar mobil truk.

Menurut beberapa orang warga Jalan Kebon Kopi Marindal,I Kecamatan Patumbak yang mananya tak mau disebutkan, mengatakan, jika perlakuan korban Dani Oncu tidak kasar mana mungkin Bondat tega untuk menghabisi nyawa korban.

Soalnya kata warga pada dini hari itu saat menunggu jenazah korban datang, pria pemilik warisan pangkalan pasir dari ayahnya itu diduga berbuat kasar pada pelaku, hal itu terbukti ketika korban dan pelaku bertemu di lahan tanah garapan, disitu korban melakukan penganiayaan dan memukul pelaku Bandot.

Jelasnya menurut warga perlakuan korban tak wajar kepada pelaku, apa lagi diketahui bahwa pelaku sudah tua, sedangkan korban yang diketahui warga Perumahan Pesona Kayangan Jalan Pantai Rambung Pasar I Desa Marindal, I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang bisa dibilang masih anak seumur jagung.

"Jadi perbuatan korban bisa juga dibilang sudah melanggar hukum karna telah melakukan pemukulan terhadap pelaku, selain itu korban juga tidak memiliki adab kepada orang yang lebih tua,"jelas warga.

Lanjut mereka lagi, informasinya saat pelaku dipukul korban, pelaku Bandot tidak melakukan perlawanan. Dia langsung pergi. Tak nyana kepergian Bandot ternyata membawa dendam mendalam. Dia pulang ke rumah mengambil pisau, lalu kembali lagi menemui korban.

Namun saat itu pelaku tidak sendiri, melainkan bersama dua orang lainnya, satu diantaranya yang disebut warga bernama Erwin, sementara yang satunya lagi masih simpang siur. Soalnya jelas warga lagi ada yang bilang pelaku pembunuhan itu ada tiga orang dan ada juga yang bilang dua orang.

"Endingnya, terjadinya pembunuhan itu, diduga pelaku merasa diremehkan atau disepelekan oleh korban Dani Oncu,"bilang warga.

Warga juga menyebutkan, kalau menurut ceritanya, antara korban dan pelaku sebelumnya punya hubungan yang baik, pelaku pernah menjadi anggota korban di pangkalan pasir milik korban, tak hanya itu, pelaku juga lama tinggal bersama korban.

"Artinya kita sudah bisa menduga, kalau almarhum Dani Onco ini telah berbuat yang tak pantas dan menyepelekan pelaku, Ya bak kata pepatah, semut saja kalau terus-turusan di injak suatu waktu bisa menggigit, apa lagi manusia,"kata warga yang mengaku tidak membela siapa-siapa ini.

Ditambahkan warga lagi, kalau Bang Bandot itu kalau gak salah umurnya sudah kepala 5 sedangkan korban baru kepala 3, masak korban tega menukul Bang Bandot. 

Menurut warga mengatakan kalau pemukulan terdahap Bang Bandot ada yang menyaksikan yaitu saudara korban yakni Ali alias Goleng, bahkan menurut ceritanya saat korban memukul pelaku Ali alias Goleng memisahnya.

"Ya jelasnya, bang Bandot itu merasa disepelekan, makanya timbul keberanianya untuk menghabisi nyawa korban dengan menikam korban, mungkin bisa jadi dipikiran bang Bandot sekali mandi harus basah, digasnya habis,"kata warga yang mengaku tidak bembela siapa-siapa sembari berpesan agar tidak mencantukan namanya.

Diberitakan sebelumnya, Informasi diproleh dari beberapa orang warga di sekitar rumah duka menyebutkan, kronogis kejadian pembunuhan terhadap korban bermula dari masalah sparepart lahar mobil truk.

Dikatakan warga yang meminta agar namanya diinisialkan menyebutkan, bahwa menurut cerita yang berkembang, sebelum korban dibunuh oleh 3 orang pelaku dengan menggunakan pisau dan linggis, korban terlebih dahulu ada menghubungi seorang pelaku yang dikenal bernama Bandot melalui telepon genggam korban.

Dari pembicaraan di telepon itu, korban menanyakan tentang Lahar mobil truk kepada pelaku, namun warga yang mengaku berinisial RD dan SU tidak mengetahui lebih dalam lagi masalah Lahar tersebut.

Singkat cerita dari  pembicaraan korban dan pelaku dari balik telepon tersebut, palaku mengajak korban bertemu di lokasi tanah garapan tak jauh dari rumah pelaku Bandot di Jalan Pertanian, Gang Sawah, Desa Marindal, I Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang tempat korban dibantai.

Setelah itu tak berapa lama bersalang korban pun datang menemui pelaku, hanya saja  kata RD saat korban mau menemui pelaku, korban tidak sendiri, korban minta temani oleh saudara sepupunya bernama Ali alias Goleng.

Saat itu korban Dani Oncu dan  Golong tidak menyangka bisa terjadi peristiwa yang sangat menggerkan warga Marindal, soalnya korban dan pelaku sangat dekat dan pernah jadi anggota korban di pangkalan pasir bahkan pelaku lama tinggal di rumah korban. Tapi herannya kenapa korban tega membunuh korban kalau hanya masah lahar mobil truk.

"Pelaku Bandot ini pernah jadi anggota korban, di pangkalan pasir dan bahkan pelaku juga lama tinggal di rumah korban. Kalau korban yang baru memiliki satu orang anak, di Marindal ini dikenal sebagai pengusaha pasir dan orangnnya sangat baik dan sosial,"kata RD yang mengaku kenal dengakat pada korban.

Dikatakan RD dan SU, ditempat kejadian itu, saat korban dan pelakun bertemu terjadi pertengkaran, tapi entah bagaimana kejadiannya sebelum korban dibunuh, pelaku sempat pergi meninggalkan korban dan saudara sepupunya Ali alias Goleng di lokasi pertengkaran itu.

Hanya saja dalam waktu tak berapa lama kemudian, pelaku tiba-tiba kembali datang bersama 2 orang temannya degan membawa senjata pisang dan linggis dan pelaku bersama ke kawannya langsung mengejar korban.

Melihat hal itu, korban coba menghindar dan lari, tapi para pelaku terus mengejar korban, akhirnya korban terjatuh di semak-samak.

Nah disitu ketika korban terjatuh pelaku langsung menghujani tikaman kebagian dada korban, sedangkan kawan pelaku memukuli korban dengan besi linggis ke kepapa dan wajah korban.

Sementara saudara sepupu korban Ali alias Goleng yang dilokasi sempat berteriak "Jangan di tikam bang" namun korban tak perduli, terus menikami korban dengan pisau dan kawan pelaku juga terut menghantamkan besi linggis di bagian kepala dan wajah korban.Tak sanggup melihat korban dibantai, Ali alias Goleng langsung berlari mencari bantuan, setelah mendapatkan bantuan beberapa orang warga, Ali kembali ke lokasi, tapi para pelaku telah melarikan diri, sedang korban Dani Oncu terkapar tak berdaya bersimbah darah.

Warga yang melihat dan juga mengenal korban terkapar semak-semak di lokasi tanah garapan, lalu membawa korban Klinik terdekat dengan mengunakan mobil Pick Up

"Sampai diklinik itu ternyata korban telah meninggal dunia, diperkirakan korban meninggal dunia di lokasi kejadian,"jelas RD.

Dikatakan RD dan warga lainnya, luka tusukan dibagian dada menurut yang melihat ada tiga tusakan, dan begitu juga kepala dan wajah korban penuh luka karba dihantam besi linggis.

"Tadi jenazah korban dari lokasi di bawak oleh warga naik mobil Pick Up kemari (Rumah orang tuanya), sekarang korban telah bawak polisi ke rumah sakit. Katanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan,"bilang RD dan beberapa orang warga di lokasi rumah duka.

Informasi terakhir diperoleh, korban telah dikembumikan pada siang tadi, dan jenazah korban datang kerumah duka dari Rumah Sakit Bhangkara Jumat (23/7/2021) sekitar jam 11.00.Wib.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Sondy Raharjanto yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Mohon doa rekan-rekan, supaya cepat tertangkap pelakunya,"katanya via whatsapp.(put)

Komentar Anda

Terkini