Miris! Murid SD di Dairi Tewas Minum Racun karena Beban PR

Senin, 04 Oktober 2021 / 06.09

Ilustrasi

DAIRI, KLIKMETRO.COM - Miris! Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara nekat minum racun rumput. Diduga perbuatan nekat itu karena tak tahan dengan beban pekerjaan rumah (pr) dari sekolah. 

Malangnya, setelah 13 hari dalam perawatan di RSUD Sidikalang, bocah berinisial AS ini meninggal dunia, Minggu, (3/10/2021).

Berdasar informasi yang diperoleh, perbuatan korban diketahui pertama kali oleh orangtuanya saat di belakang rumah, Senin pekan lalu (20/9/2021). AS pun segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapat perawatan medis. Diketahui korban nekat minum racun rumput karena beban pelajaran daring saat ini dinilai terlalu berat.

Peristiwa ini pun menjadi perhatian Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu yang segera menginstruksikan Dinas P3AP2KB Kabupaten Dairi melakukan pendampingan dan konseling kepada orang tua dan korban.

Namun setelah hampir 2 pekan dalam perawatan medis, korban akhirnya meninggal dunia. 

Mendapat kabar duka itu, Bupati Dairi didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Berutu serta Camat Sitinjo, Nelfita Tanjung dan jajaran dari Dinas P3AP2KB Dairi datang melayat ke rumah duka di Lae Mbulan, Kecamatan Sitinjo.

"Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Dairi, saya menyampaikan rasa turut berdukacita yang sedalam- dalamnya kepada segenap keluarga," ucap Eddy Berutu.

"Kita semua pasti merasa kehilangan yang mendalam atas kepergian putera tercinta yang kita sayangi ini. Kita berdoa kepada Tuhan, agar kiranya almarhum diterima di sisi-Nya," lanjut Eddy Berutu saat memberikan kata-kata penghiburan kepada keluarga almarhum.

Sebelumnya, peristiwa sama juga terjadi di Dairi. Seorang siswa SMA nekat bunuh diri dengan cara menggantungkan leher karena takut dimarahi orang tuanya terkait pekerjaan rumah. Pihak sekolah memanggil orang tua siswa karena masalah kedisplinan tersebut.

Ketika itu, Bupati juga melayat ke rumah duka, serta meminta Dinas P3AP2KB dan Tim Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Dairi lebih meningkatkan sosialisasi tentang keberadaan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) Kekelengen agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.(mb)

Komentar Anda

Terkini