Mafia Tanah Beraksi, Lahan di Pasar XII Bandar Klippa Jadi Rebutan

Kamis, 30 Desember 2021 / 16.41

Lahan milik Hermansyah di Pasar XII Bandar Klippa dan diklaim milik orang lain. (f-lubis/klikmetro)

DELI SERDANG, KLIKMETRO.COM - Lahan di Pasar XII, Bandar Klippa  Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, jadi rebutan para mafia tanah. Terjadi saling sikut menyikut dan geser menggeser lahan pertanian garapan di sana.

Hal ini terjadi untuk kepentingan pengembang dan kepentingan orang yang punya duit. 

Bagi pemilik  yang mengusai lahan disana, harus segera mendirikan bangunan. Bila tidak dibangun dan cuma hanya diladangi untuk bercocok tanam saja, lahan tersebut akan hilang. 

Hal inilah yang dialami Hermasyah (55) warga Jalan Plahlawan Gang Pewira Kecamatan Medan Perjuangan. 

Hermansyah yang telah mengusai lahannya semenjak tahun 2013 dengan ukuran 15x 30 meter bahkan sudah memiliki surat keterangan penguasaan pisik dari Pjs Kepala Desa B. Klippa. Bahkan beliau sempat 2 tahun berjualan membuka warung kopi di depan lahannya tersebut dan sudah mendapat surat keterangan Izin Usaha dari Kades B. Klippa di tahun 2015.

Namun karena lahannya itu tidak sempat dibangunnya rumah, Hermansyah mulai mendapat intimidasi dari pihak yang ingin menguasai lahannya.

Intimidasi yang didapatnya berawal perusakan warung kopi miliknya. 

"Gerobak, bangku, serta peralatan warung kopi milik saya dirusak oleh oknum yang tak dikenal. Saya mengalami kerugian," ungkap Hermasyah kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).

Bahkan saat ini, lahan miliknya yang semula lebar 15 X 30 tersebut sudah dipagar orang lain dan dimiliki oleh 2 orang.

Dibantu puluhan warga, Hermansyah pun memasang pagar di lahan yang tinggal 7 meter X 25 m. Namun belakangan lahan itu malah sudah disewakan oleh seseorang yang juga mengaku dan mengklaim itu lahan miliknya. Saling mengklaim pun terjadi.

"Saya berharap permasalahan tanahnya ini cepat selesai dan dapat solusi yang terbaik," katanya penuh harap dengan raut sedih.

Amatan wartawan di lokasi, terlihat berdatangan semakin banyak pria yang mengatasnamakan kelompok dan mengaku mengawasi lahan tersebut. Mereka katanya akan coba membantu menyelesaikan masalah tanah Herman ini. (lbs)

Komentar Anda

Terkini