Pedagang Pasar Tradisional Demo ke Balaikota, Minta Tertibkan PK5 di Pasar Kampung Lalang

Senin, 31 Januari 2022 / 17.51

Puluhan pedagang tradisional menggelar aksi di Balaikota Medan meminta penettiban Pk5 Pasar Kampung Lalang. (f-maria/klikmetro)

Gubsu Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution menemui massa pedagang Pasar Tradisional. (f-maria/klikmetro)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Puluhan massa yang tergabung dalam Pedagang Tradisional se-Kota Medan melakukan demo di Kantor Wali Kota Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (31/1/2022). Kedatangan massa yang didominasi emak-emak ini guna meminta Wali Kota Medan menertibkan pedagang kaki lima (PK5) illegal di Pasar Kampung Lalang, Sei Kambing, Sukaramai, Veteran, Jalan Bulan dan pasar tradisional lainnya.

“Kami meminta PUD Pasar Kota Medan tidak lagi mengutip retribusi terhadap pasar illegal Deli Prima dan Pasar Swasta di seputaran Pasar Kampung Lalang, karena merugikan pedagang dan menyebabkan kekosongan di dalam Pasar Kampung Lalang,” ucap ketua aksi.

Selain itu, massa juga menganggap Pemko Medan tidak serius dalam menjalankan Perda maupun Perwal terkait keberadaan PK 5 di Kota Medan. ”Seperti Pasar Akik, hampir puluhan tahun digunakan oknum tidak bertanggung jawab, menutup akses masyarakat umum dan merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dimana kehadiran Pemko Medan,” tanya massa.

Massa pun meminta Wali Kota Medan mengevaluasi jajaran PUD Pasar yang belum bisa memberi kenyamanan bagi pedagang tradisional. Hal itu terbukti dengan belum adanya pembangunan pasar yang dapat bersaing dengan pasar modern serta menurunnya konsumen.

“Apabila Pemko Medan tidak segera menertibkan PK5 illegal ini, maka kami akan mogok membayar retribusi. Sebab, kami yang merupakan aset pemerintah merasa dirugikan dan tidak dilindungi oleh Pemko Medan,” tegasnya. 

Untuk itu, massa juga meminta Komisi III DPRD Medan untuk memanggil Wali Kota Medan serta jajarannya terkait belum dijalankannya amanat yang tertuang dalam Perda dan Perwal terkait PK5. 

“Sekali lagi kami meminta Wali Kota Medan untuk menertibkan pedagang Pasar Sambu, sebab jelas lokasi tersebut terminal, bukan pasar,” ungkapnya.

Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution tampak keluar menemui para peserta aksi. Bobby menyebut salah satu masalah yang ada di pasar adalah preman.

"Ini waktunya pas kali kebetulan Pak Gubernur lagi berkunjung ke kantor kota dan alhamdulillah ini bisa kami dengarkan bersama," kata Bobby di depan para pendemo.

"Memang sekarang banyak yang keluar, berdagangnya keluar karena dianggap kalau berdagang di dalam bangunan itu tidak mendapatkan keuntungan. Salah satunya karena bukan mereka yang ingin keluar ruang, karena memang ada pedagang liar yang di luar yang mengambil market mereka," sambungnya.

"Jadi saya mohon, nanti sama-sama kita turun ke lapangan, turun ke jalan atau ke pasar, bantu kami juga, karena untuk melawan premanisme ini nggak cukup pemerintah, harus kolaborasi dengan elemen masyarakat, terkhusus aliansi yang benar-benar terdampak negatif dengan hadirnya premanisme di sekitar pasar," ujar Bobby.

Pada kesempatan sama, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan akan menerima aspirasi para pedagang dan menindaklanjutinya. 

“Semua aspirasi tersebut memang sedang kita bahas dan akan segera kita tindaklanjuti. Kita juga membahas terkait kebersihan, seperti sampah di pasar tradisional,” ucap Edy. (mar)

Komentar Anda

Terkini