Diguyur Hujan Deras, Medan 'Dikepung' Banjir

Minggu, 27 Februari 2022 / 21.55

Kondisi jalanan yang tergenang di salah satu ruas jalan Kota Medan pasca guyuran hujan deras. (f-yeni/klikmetro)


MEDAN, KLIKMETRO.COM - Guyuran hujan deras yang berlangsung sedari sore hingga pukul 21.30 wib  mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Kota Medan tergenang air, Minggu (27/2/2022). Bahkan debit air mencapai betis orang dewasa.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Pemko Medan telah memasang u-ditch untuk drainase sekaligus melakukan pengorekan guna mengatasi banjir. Namun tampaknya hasil yang dicapai belum maksimal.
Sejumlah kawasan di Kota Medan yang sebelumnya langganan banjir, kembali mengalami hal sama pasca hujan deras melanda selama beberapa jam.

Amatan wartawan, kondisi ini didapati di Jalan Brigjen Katamso, Kesawan, Sisingamangaraja, Air Bersih, Turi, Pasar Merah, Pelajar, Santun, Bahagia, Jamin Ginting, Letda Sujono, Willem Iskandar dan banyak lagi.

Tingginya debit air tak hanya membuat jalanan tergenang, namun juga masuk ke rumah warga. Seperti di Jalan Air Bersih, Turi dan Brigjen Katamso. Luapan air memasuki rumah-rumah sehingga menimbulkan kepanikan warga.

"Keliling banjir sampai masuk ke rumah. Gak surut-surut dari tadi. Masuk air parit ke dalam rumah, capeklah nanti ngurasnya,"keluh seorang ibu rumah tangga warga Jalan Air Bersih.

Sementara amatan di Jalan Brigjen Katamso, Pantai Burung, Lingkungan 2, 3 dan 4, Kecamatan Medan Maimun. Warga tampak sibuk menguras air yang masuk ke dalam rumah.

Pemasangan U-Ditch Dikritik

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan yang ditengarai kurang teliti cara pemasangan U-Ditch dan terkesan asalan.

Sebab, katanya, apabila cara pemasangan tersebut salah, maka manfaatnya tidak ada. Bahkan, menimbulkan persoalan baru. 

"Cara pemasangannya beda. Bukan main pasang begitu saja. U-Ditch itu dipasang berpasangan. Jadi setiap pasangannya harus klop. Makanya, dia harus rapat betul. Tidak ada celah untuk air keluar atau merembes. Kalau air merembes, U-Ditch itu lama-lama bisa mengambang dan patah. Air pun tidak semuanya mengalir ke pembuangan akhir," kata Dedy.

Selain itu, cara pemasangan yang dilakukan harusnya tidak seperti saat ini. Tanah korekan drainase untuk pemasangan U-Ditch dibiarkan menumpuk di badan jalan. Akibatnya terjadi kemacetan karena badan jalan semakin sempit. Inilah yang dipersoalkan warga, khususnya pengendara. 

"Seharusnya setelah dikorek untuk sepasang U-Ditch, tanahnya langsung diangkat. Begitu seterusnya. Jadi, tanah sisa korekan tidak menumpuk di badan jalan," kata Dedy. (mar)
Komentar Anda

Terkini